Terbaru! Update Bakamla Soal Ribuan Kapal China Serbu Natuna

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
19 September 2021 16:25
Suasana Laut Natuna Utara, Jumat (17/9/2021).
Foto: Dokumentasi Koarmada I

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla RI, Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita menjelaskan situasi Laut Natuna.

Di Laut Natuna Utara, diakui memang banyak kapal asing karena merupakan pintu masuk dari dan keluar lalu lintas kapal yang melalui Selat Sunda dan Selat Malaka.

Wisnu juga menjelaskan kata "ribuan" yang disampaikan oleh Sestama Bakamla Laksda TNI S. Irawan bermakna umum, tidak dalam waktu yang berdekatan dan juga mencakup laut china selatan.

"Laut Natuna Utara kan berbatasan langsung dengan Laut China Selatan," tegas Wisnu dalam keterangan yang diperoleh CNBC Indonesia, Minggu (19/9/2021).

Wisnu juga mengungkapkan bahwa Bakamla telah mengajukan rekomendasi kebijakan dan strategi menghadapi situasi di perbatasan termasuk di Laut China Selatan ke Kemenkopolhukam. Dalam rekomendasi Bakamla, untuk menghadapi situasi di wilayah perbatasan, diperlukan tidak saja kehadiran aparat, tetapi juga pelaku ekonomi termasuk nelayan dan kegiatan eksplorasi ESDM serta penelitian.

Saat ini Bakamla tengah menyusun rencana aksi terkait rekomendasi kebijakan tersebut, salah satunya adalah mendorong konsep pembentukan Nelayan Nasional Indonesia yang bertujuan mendorong kehadiran pelaku ekonomi sekaligus mendukung kegiatan monitoring di wilayah penangkapan ikan di LNU.

Terpisah, Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M. menegaskan bahwa situasi di LNU tetap aman terkendali, saat ini nelayan tidak perlu khawatir serta dapat tetap beraktivitas sebagaimana biasanya.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ribuan Kapal China Serbu Natuna, Begini Penjelasan Bakamla RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular