Waspada, Akhir Desember Bisa Jadi Gelombang Ketiga Covid RI

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
18 September 2021 15:10
Petugas kesehatan memeriksa pasien Covid-19 diruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Koja, Jakarta, Senin (30/8/2021). Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Koja terus menurun dengan peningkatan pasien sembuh.  
Diruangan IGD hanya ada tiga pasien Covid-19 yang sedang ditangani lebih lanjut.  
Di ruangan bayi terisi dua bayi berada didalam inkubator dengan penanganan khusus dari para nakes.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus konfirmasi positif Covid-19 di tanah air hari ini bertambah 5.436 kasus, menurun dibandingkan dengan sehari sebelumnya 7.427 kasus. 
Dengan pertambahan ini maka total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4,079 juta.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 19.398 orang pada hari ini, sehingga total kasus sembuh menjadi 3.743.716. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pasien Covid-19 di RSUD Koja (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Indonesia memang semakin melandai, jauh menurun dibandingkan puncak pada gelombang kedua Covid-19 pada Juli lalu. Bahkan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini turun hingga ke bawah 70.000 kasus.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Jumat (17/9/2021) menunjukkan terjadi penambahan 3.835 kasus baru di Indonesia.

Namun demikian, pakar epidemiologi tetap memberikan peringatan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Pakar menilai risiko gelombang ketiga Covid-19 di RI tetap perlu diwaspadai.

Pakar epidemiologi Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman memperkirakan gelombang ketiga kasus Covid-19 di RI kemungkinan bisa terjadi pada Desember 2021 mendatang.

Perkiraan ini menurutnya telah mundur dari sebelumnya yang diprediksi gelombang ketiga terjadi pada September atau Oktober 2021. Menurutnya, potensi mundurnya gelombang ketiga kasus Covid-19 RI ini dikarenakan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dinilai efektif dalam menekan kasus Covid di Tanah Air.

Bila PPKM terus dilanjutkan, maka menurutnya ini semakin menekan laju penularan kasus Covid-19.

"Karena sebelumnya saya selalu sampaikan potensi gelombang ketiga ada September, ini potensi gelombang ketiga mundur, tadinya Oktober, mundur lagi Desember," sebut Dicky, seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (18/09/2021).

"Karena apa? karena pemerintah memperpanjang PPKM, jadi ini kan estimasi prediksi (juga mengacu) ketika ada intervensi yang kuat. PPKM level ini efektif, makanya jangan sampai kita abai dalam indikator-indikator pelonggaran, termasuk vaksinasi, jadi masukkan di situ kombinasi 3T, 3M," lanjutnya.

Dicky meminta tren perbaikan kasus tak dimaknai dengan sikap abai protokol kesehatan. Pemerintah juga diminta menggencarkan testing dan tracing sebagai kunci penting pengendalian wabah.

Seperti diketahui, pemerintah terakhir memperpanjang PPKM hingga Senin, 20 September 2021. Sejumlah daerah telah turun level ke PPKM Level 3 antara lain DKI Jakarta, 5 kabupaten/kota di Banten, termasuk Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, 14 kota/kabupaten di Jawa Barat, 17 kota/kabupaten di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Sementara itu, masih ada dua kota/kabupaten di Jawa Barat yakni Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Purwakarta, serta satu daerah di Jawa Tengah yakni Kabupaten Brebes masih masuk ke dalam Level 4 hingga 20 September 2021.

INFORMASI SELENGKAPNYA >>> KLIK DI SINI


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular