Dianggap 'Jalur' Barang Impor, Shopee Buka-Bukaan ke DPR
Foto: Christin Djuarto, Direktur Executive Shopee Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu E-Commerce Shopee sempat terkena isu tidak sedap karena dituding memfasilitasi produk impor sangat murah untuk masuk ke Indonesia melalui platformnya. Akibatnya, ada potensi banyak UMKM yang sekarat akibat praktik ini. Bahkan Presiden Joko Widodo pun menaruh perhatian serius pada masalah ini.
Menjawab tudingan itu, Executive Director Shopee Indonesia, Christin Djuarto mengklaim sebaliknya, yakni mendukung UMKM lokal. Termasuk membatasi pedagang asing untuk tidak masuk ke produk unggulan Indonesia.
"Awal tahun ini memang ada isu-isu kalau misalnya Shopee pilih produk asing, dan apakah saya melihat memang sebenarnya penjualan untuk cross border penjual asing sih enggak banyak, di Shopee itu kecil persentasenya," katanya pada Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (15/9/21).
Meski demikian, tidak sedikit yang curiga dan khawatir banyaknya UMKM yang mati. Mereka tidak mampu bersaing karena kalah kompetitif dari segi harga. Selain itu, terkadang sisi kualitas pun perlu mendapat perhatian serius. Christin pun menyadari sorotan itu.
"Tapi memang kita lihat ada kekhawatiran dari masyarakat, ada kekhawatiran dari pemerintah karena dan memang posisinya mungkin lagi pandemi juga jadi semua ini sangat ingin kompetitif," ujar Christin.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi 'mencolek' e-commerce yang menjual tidak sesuai dengan azas perdagangan. Di mana azas tersebut haruslah adil dan bermanfaat.
"Saya jujur di sini, ada predatory pricing dari e-commerce. Subsidi harga besar, hingga masalah tata niaga barang impor yang membuat UMKM bahkan retail ini hancur perlahan," tegas Lutfi.
Lutfi menegaskan jika e-commerce tidak diatur lebih jauh terutama yang cross border dan praktik predatory pricing maka Indonesia ke depan pelan-pelan pun hancur. "Jika saya tidak atur, kita jadi tempat main-mainnya mereka," tegas Lutfi.
[Gambas:Video CNBC]
Shopee Siapkan Total Rp 1 M untuk Pahlawan Olimpiade 2020
(hoi/hoi)
