
Ngeri! Potret Sangar Latihan Perang Rusia, Bikin NATO Waspada
Latihan itu melibatkan 200.000 personel, 80 pesawat dan helikopter, 290 tank, dan 15 kapal angkatan laut.

Suasana "Zapad 2021" war games, latihan gabungan Rusia dan Belarus selama tiga bulan yang melibatkan 200.000 tentara. (Andrei Zinchuk/Russian Defence Ministry Press Service/Handout via REUTERS)

Dilansir Reuters, latihan itu melibatkan 200.000 personel, 80 pesawat dan helikopter, 290 tank, dan 15 kapal angkatan laut. (Andrei Zinchuk/Russian Defence Ministry Press Service/Handout via REUTERS)

Latihan tembakan langsung adalah puncak dari latihan perang "Zapad-2021". Ini akan berlangsung hingga Kamis depan di sisi barat Rusia dan Belarusia, termasuk situs yang dekat dengan perbatasan NATO dan Uni Eropa. (Andrei Zinchuk/Russian Defence Ministry Press Service/Handout via REUTERS)

Kementerian Pertahanan Rusia merilis rekaman kapal perang dan tank melepaskan tembakan serta jet tempur lepas landas. (Andrei Zinchuk/Russian Defence Ministry Press Service/Handout via REUTERS)

Mathieu Boulegue, seorang peneliti di lembaga pemikir Chatham House Inggris, mengatakan tiga hari pertama dari latihan "fase panas" itu diperkirakan akan fokus pada pertahanan terhadap serangan dari Barat. Di mana empat hari berikutnya difokuskan pada bagaimana pasukan akan menyerang balik dengan serangan balik. (Vadim Savitskiy/Russian Defence Ministry Press Service/Handout via REUTERS)

Tetangga seperti Ukraina dan anggota NATO, Polandia dan Lithuania, mengatakan latihan besar seperti itu begitu dekat dengan perbatasan berisiko menjadi provokatif. (Vadim Savitskiy/Russian Defence Ministry Press Service/Handout via REUTERS)

Aliansi Barat, yang menuduh Rusia tidak melaporkan gerakan pasukan di masa lalu, telah mendesak Moskow untuk transparan dan mengatakan akan mengawasi dengan waspada. (Andrei Zinchuk/Russian Defence Ministry Press Service/Handout via REUTERS)

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan fase aktif latihan akan berlangsung di sembilan lokasi di Rusia dan lima lokasi di Belarus. (Andrei Zinchuk/Russian Defence Ministry Press Service/Handout via REUTERS)