
Stabilkan Harga, China Lelang Cadangan Minyak!

Jakarta, CNBC Indonesia - China berencana melakukan lelang perdana cadangan minyak mentah kepada perusahaan kilang domestik tertentu.
Mengutip dari Reuters, Jumat (10/09/2021), Administrasi Cadangan Strategis dan Makanan Nasional China menyampaikan bahwa hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menekan ongkos bahan baku yang mahal untuk industri.
Pelelangan akan dilakukan secara bertahap dan ditujukan untuk kilang minyak yang terintegrasi dengan industri petrokimia. Pelepasan cadangan ini ditargetkan bisa lebih menstabilkan pasokan dan permintaan pasar domestik, dan secara efektif akan menjamin keamanan energi negara tersebut.
Harga minyak mentah Brent naik sekitar 40% tahun ini karena permintaan kembali naik setelah sempat turun akibat pandemi Covid-19 pada 2020. Minyak mentah berjangka internasional China naik 50% tahun ini, dan naik 80% dari tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataannya, Badan ini tidak menyebutkan kapan waktu lelang dan besaran volumenya. Ketidakpastian dan ketidakjelasan ini menimbulkan kebingungan analis pasar.
Para pedagang dan analis bertanya-tanya apakah lelang sudah dilakukan atau apakah baru akan dilakukan. Sayangnya, Badan tersebut tidak memberikan komentar lebih lanjut.
Analis di Goldman Sachs memperkirakan penjualan sebesar 22 juta barel dan mengatakan kemungkinan besar telah terjadi pada Agustus dan berkontribusi pada perlambatan pembelian minyak mentah China musim panas ini.
Impor minyak mentah China Januari-Agustus turun 5,7% secara tahunan atau year on year (yoy) meskipun volume Agustus naik 8% dari Juli.
Pejabat di perusahaan kilang yang dikelola negara mengatakan kepada Reuters bahwa lelang bisa menjadi lebih dari percobaan untuk menunjukkan bahwa China memiliki alat untuk menstabilkan pasokan minyak daripada mencerminkan kekurangan pasokan pada kilang.
"Pemain kilang tidak benar-benar melihat pasokan yang ketat di pasar minyak global. Sebaliknya, beberapa mengantisipasi harga untuk jatuh lebih jauh bahkan di bawah US$ 60," kata seorang pejabat dengan kilang yang berbasis di China Selatan.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Akan Pangkas Produksi Kilang, Ekspor BBM Diminta Setop!
