Menperin 'Pede' PDB Manufaktur Tembus 20% di 2024-2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan industri manufaktur bisa berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Dalam waktu beberapa tahun ke depan, Ia memiliki rencana jangka panjang agar kontribusi industri pengolahan bisa lebih terlihat.
"Kemenperin merupakan kementerian yang sektornya merupakan penopang ekonomi. Kalau boleh dibilang ujung tombak perekonomian karena kontribusi dari industri manufaktur terhadap PDB sekitar 18% dan kami targetkan akhir 2024-2025 target industri manufaktur terhadap PDB sudah 20%," sebut Agus dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (8/9/2021).
Target tersebut bisa dicapai melalui program yang jelas dan matang. Karenanya, Ia mensyukuri bahwa anggaran Kementerian Perindustrian bisa bertambah untuk tahun 2022 mendatang. Agus menilai bahwa penambahan anggaran sebagai bagian dari investasi, sementara outputnya bisa dilihat berdasarkan meningkatnya PDB.
"Dan tentu sampai 2025 kami juga harus membuat program untuk mencapai kontribusi PDB di atas 20%, termasuk pertumbuhan industri manufaktur tahun ini saya ingin mendorong industri manufaktur tumbuh 4,5%-5% tahun 2022 sehingga bisa mencapai upaya kita industri manufaktur terhadap perekonomian nasional makin tinggi," jelas Agus.
Salah satu indikator keyakinan PDB bisa meningkat tercermin dari aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI). Saat angka PMI di atas 50, artinya dunia usaha berada di fase ekspansi. Sebaliknya kalau masih di bawah 50, industriawan sedang mengalami kontraksi alias 'tiarap'.
IHS Markit melaporkan, PMI manufaktur global pada Agustus 2021 adalah 54,1. Nilai itu tergolong ekspansif, tetapi turun 1,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
(miq/miq)