Internasional

Studi: Booster Sinovac Kembalikan Antibodi Lawan Covid Delta

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 September 2021 08:11
A worker inspects vials of SARS CoV-2 Vaccine for COVID-19 produced by SinoVac at its factory in Beijing on Thursday, Sept. 24, 2020. A Chinese health official said Friday, Sept. 25, 2020, that the country's annual production capacity for coronavirus vaccines will top 1 billion doses next year, following an aggressive government support program for construction of new factories. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemberian vaksin dosis ketiga (booster) Sinovac ternyata dapat mengembalikan antibodi melawan varian Delta. Hal ini terungkap dari penelitian baru yang dilakukan sejumlah ahli di Chinese Academy of Sciences, Furan University, Sinovac, dan sejumlah institusi China lain.

Hasil penelitian tersebut mematahkan kekhawatiran terhadap kekebalan jangka panjang vaksin buatan China ini. Beberapa negara diketahui sangat bergantung pada vaksin itu dan mulai memberikan dosis ketiga Sinovac kepada mereka yang sudah divaksinasi penuh.

Dilansir dari Reuters, dalam penelitian itu, aktivitas antibodi penetralisir virus diketahui tak terdeteksi lagi dalam tubuh penerima vaksin. Para sampel rata-rata sudah disuntik dosis lengkap Sinovac enam bulan.

Namun dalam update-nya, para penerima suntikan booster menunjukkan kenaikan antibodi hingga 2,5 kali lipat. Ini terjadi empat minggu setelah disuntik.

Meski begitu, penelitian tidak membahas secara spesifik apakah perubahan aktivitas antibodi akan mempengaruhi kemanjuran suntikan Sinovac. Terutama dalam mencegah seseorang terinfeksi virus corona varian Delta.

Hasil studi itu sendiri dilaporkan Minggu. Laboratorium melibatkan sampel dari 66 peserta, termasuk 38 sukarelawan yang menerima dua atau tiga dosis vaksin.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana untuk mengirimkan sekitar 100 juta dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm ke Afrika dan Asia akhir bulan ini. Ini akan didistribusikan melalui Covax.

Namun beberapa negara menolak menerima vaksin tersebut, dengan alasan kurangnya data tentang efektivitasnya terhadap varian Delta. Sekitar 1,8 miliar dosis vaksin Sinovac sendiri telah dipasok secara global, termasuk China, pada akhir Agustus lalu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Kabar Baik Soal Omicron, Pengguna Vaksin Sinovac Bahagia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular