Biden Buka-Bukaan Biang Kerok Data Tenaga Kerja AS Loyo

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
Minggu, 05/09/2021 16:34 WIB
Foto: Presiden AS Joe Biden (AP/Evan Vucci)

Jakarta, CNBC Indonesia - Data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) terlampau melemah pada Agustus 2021. Dalam data itu, tambahan tenaga kerja baru tercatat hanya 235 ribu saja, jauh di bawah perkiraan sebelumnya yang menargetkan 720 ribu lapangan kerja baru.

Menanggapi hal ini, Presiden Joe Biden mengatakan ini merupakan dampak dari peningkatan kasus Covid-19 di AS. Ia menyebut bahwa data ini merupakan refleksi dari kenaikan kasus infeksi akibat Varian Delta dan keengganan warga untuk menerima vaksin

"Tidak diragukan lagi varian delta adalah mengapa laporan pekerjaan hari ini tidak lebih kuat," kata presiden asal Delaware itu.


"Kita perlu membuat lebih banyak kemajuan dalam memerangi varian delta."

Terlepas dari dorongan vaksinasi pemerintah yang sedang berlangsung, puluhan juta orang Amerika masih belum menerima satu dosis pun suntikan vaksin Covid. Biden mengatakan kelompok itu memperpanjang pandemi dan berkontribusi pada sentimen negatif dalam perekonomian.

"Ini adalah pandemi berkelanjutan dari mereka yang tidak divaksinasi," kata presiden. "Terlalu banyak yang belum divaksinasi, dan itu menciptakan banyak kegelisahan dalam perekonomian kita dan di sekitar meja dapur kita."

AS sendiri saat ini masih menderita lonjakan kasus yang tinggi. Di beberapa negara bagian, keterisian tempat tidur atau BOR melampaui 90%. Kasus BOR yang menipis ini mulai terjadi di negara bagian Alabama, Georgia, Texas, Florida dan Arkansas.

Di Georgia, Kepala Sistem Kesehatan Georgia Timur Laut, Carroll Burrell, mengatakan memiliki 287 pasien Covid pada Senin pagi. Angka ini merupakan rekor tertinggi yang dimiliki rumah sakit sejak Januari.

"Jadi intinya rumah sakit kita penuh," katanya. "Kami ingin menambah ruang di lorong dan ruang konferensi di ruang tunggu. Ruang gawat darurat kami dan pusat perawatan darurat kami melihat volume yang lebih tinggi daripada yang mereka lihat selama pandemi ini," tambahnya.

AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak dunia. Mengutip Worldometers, ada total 40,7 juta kasus Covid-19. Sementara kematian total tercatat 665.858.


(dob/dob)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Bantah Klaim AS Soal Berhasil Hancurkan Pusat Nuklir