Alert! Ancaman Varian Mu, Ini Skenario RI Hadapi Gelombang 3

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 September 2021 07:22
Gambar Konten, Covid Varian Mu
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sedang menyiapkan skenario kemungkinan adanya gelombang ketiga Covid-19 setelah ditemukannya varian baru, Mu yang lebih berbahaya dan dinilai kebal vaksin.

Pada Selasa (31/8/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya varian Covid-19 bernama Mu, yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu dan saat ini sudah menyebar di 40 negara.

Menurut WHO, varian tersebut memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin dan menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahaminya.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso mengatakan, saat ini varian Mu tersebut sudah ditemukan di kawasan Asia, yakni di Jepang dan Hong Kong.

"Di Asia dibawa oleh pendatang di Hong Kong. Di Hong Kong break pertama jenis ini ditemukan pada Januari. Sudah (tersebar) di 39 negara untuk virus jenis ini," jelas Suharso dalam pertemuan dengan media di kantornya, Kamis (2/9), dikutip Minggu ini (5/9).

Dia menambahkan, Bappenas diberi mandat dan ditugasi oleh negara untuk menyusun dan harus mempertimbangkan hal ini. Karena bagaimanapun juga faktor-faktor strategi internasional dan faktor lingkungan harus menghitungkan langkah-langkah tersebut.

Suharso dalam paparannya menyebutkan terjadi adanya potensi gelombang ketiga di Indonesia.

Namun, pemerintah berharap penularan gelombang ketiga bisa diantisipasi jika masyarakat patuh menjalani protokol kesehatan.

"Gelombang ketiga, kita harapkan tidak terjadi. Sekarang yang menjadi concern (pemerintah) sudah ada untuk mengantisipasi varian Mu," jelas Suharso.

"Dalam kondisi vaksinasi merupakan game changer utama yang lebih permanen," pungkasnya menambahkan.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, varian Mu sudah menyebar di Amerika Selatan dan Eropa. Varian ini dimasukkan dalam varian dalam pemantauan untuk menentukan apakah varian ini lebih menular dibandingkan virus aslinya.

"Meski sekarang situasi terlihat normal, sekarang pembukaan kegiatan ekonomi sosial telah perlahan dilakukan pemerintah. Di samping itu pemerintah melakukan pengawasan dalam dan luar negeri untuk mencegah adanya imported case," kata Wiku, Kamis (2/9/2021).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Varian Mu Mengintai RI, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular