CNBC x LPS Financial Talks

Kisah Jatuh Bangun Bisnis Zaskia Mecca Merana Diterjang Covid

Lynda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
02 September 2021 17:07
Artis dan Pebisnis, Zaskia Adya Mecca
Foto: Artis dan Pebisnis, Zaskia Adya Mecca

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah hampir dua tahun pandemi Covid-19 menghantam kehidupan masyarakat termasuk sektor bisnis.

Banyak perusahaan maupun pelaku usaha yang menutup lini usahanya dan memberhentikan karyawannya.

Hal ini pula yang dirasakan oleh aktris sekaligus pengusaha Zaskia Adya Mecca. Ia mengaku bahwa menjalankan bisnis di situasi pandemi adalah sebuah tantangan. Istri dari sutradara Hanung Bramantyo ini tengah menjalani beberapa bisnis seperti makanan (F&B), kosmetik dan fesyen.

Pukulan pertama cukup ia rasakan. ketika kebijakan lockdown atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pertama yang mengharuskan toko-toko tutup. Kendati demikian, Zaskia tidak berniat untuk menghentikan para karyawannya.

"Challenging banget saat ada kabar kasus Covid-19 dimana bisnis harus dibatasi. Saya kebetulan ada usaha F&B, fesyen dan kecantikan. Saya berpikir gimana caranya bertahan kebetulan saya ini menjalani bisnis keluarga dan nazaar kita enggak boleh memberhentikan karyawan," ujar Zaskia dalam acara CNBC Financial Talks, Tabungan Aman, Bisnis Makin Nyaman, Kamis (2/1/2021).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menyadarkannya untuk tidak berada di zona nyaman dan harus terus mempersiapkan strategi baru agar bisnisnya tetap berjalan.

Zaskia yang memiliki 200 orang lebih karyawan pun memutar otak. Ia mengaku 100 toko atau butiknya terpaksa harus tutup karena peraturan pemerintah dan akhirnya ia melakukan transformasi bisnis menjadi online.

"Jadi masalah terberat begini adalah males explore. Ada 100 toko fesyen saya enggak bisa jualan jadi jualan online. Harus ikut perkembangan zaman," papar ia.

Zaskia mengalami masa transisi bisnis di tengah pandemi Covid-19 selama 3 bulan. Dari hal tersebut ia pun mulai berbenah dan belajar sistem untuk mengembangkan dan mempertahankan bisnis.

"Aku itu masa transisi selama 3 bulan pertama itu masa terberat. Setelah itu kami belajar sistem dan segala macam untuk pengembangan bisnis," ungkap ia.

Namun dengan semangat bertahan disertai prinsip dan amanah, bisnisnya seperti fesyen pun kembali menggeliat. Siapa sangka bisnis fesyen nya setelah merosot kembali meningkat hingga 10 kali lipat.

Begitu pula dengan bisnisnya yang kuliner meski ada perubahan dari kue menjadi burger dan kopi kekinian semua kembali stabil.

"Setelah itu bisnis saya yakni fesyen menjadi penjualan tertinggi dan naik omzet 10 x lipat. Kami cepat menyesuaikan diri. Harganya pun harga pandemi enggak ambil untung besar. Kuliner juga awalnya bisnis kue dan sekarang kopi dan burger. Alhamdulillah bisa lewati masalah tersulit," ungkap ia.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Nabung Aman, Ingat Tips 3T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular