Internasional

Krisis! Negara Ini Darurat Ekonomi, Sembako Diambil Paksa

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 01/09/2021 07:50 WIB
Foto: Seorang pria mengendarai sepeda motor di jalan kosong saat jam malam di Kurunegala, Sri Lanka 14 Mei 2019. REUTERS / Dinuka Liyanawatte

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Lanka mengumumkan keadaan darurat ekonomi. Inflasi uang melonjak setelah devaluasi tajam mata uang akibat krisis valuta asing, memaksa pemerintah menyita stok makanan pokok dan menetapkan harganya untuk didistribusikan ke masyarakat.

Pemerintah bahkan menunjuk mantan jenderal Angkatan Darat untuk 'merebut' stok makanan yang dimiliki pedagang dan pengecer, seperti beras dan gula. Keadaan darurat ini berlaku sejak Selasa (31/8/2021) tengah malam waktu setempat.


"Petugas yang berwenang akan mengambil langkah-langkah untuk menyediakan bahan makanan penting dengan harga murah kepada masyarakat dengan membeli stok bahan makanan penting termasuk padi, beras dan gula," kata Presiden Gotabaya Rajapaksa dalam konferensi pers, dikutip Reuters.

"Barang-barang tersebut akan diberikan dengan harga yang dijamin pemerintah atau berdasarkan nilai pabean barang impor untuk mencegah penyimpangan pasar."

Kenaikan nilai tukar mata uang asing menyebabkan kenaikan harga bahan pokok 12 bulan terakhir. Ini menyebabkan Inflasi bulan ke bulan di Agustus naik menjadi 6% dari 5,7% di Juli.

Perlu diketahui Sri Lanba adalah 'pengimpor bersih' makanan dan komoditas lain. Negeri itu kini mengalami lonjakan kasus Covid-19 signifikan dan kematian industri pariwisata yang menjadi sumber mata uang asing utamanya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS Umumkan Inflasi 0,19% (mtm) Pada Juni 2025