
Bicara PPKM, Soebronto Laras: Bikin Porak Poranda Pabrik!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembatasan aktivitas industri pada masa PPKM telah membuat pabrikan di bidang otomotif porak poranda. Di waktu normal, umumnya pabrik beraktivitas penuh selama 24 jam, namun adanya pembatasan membuat perhitungan industri jadi acak-acakan.
"Contoh kami punya pabrik ban mesti jalan 24 jam, tapi aturan main ada pembatasan shift cuma 1, sedangkan 2 shift nggak jalan sama sekali, sudah porak poranda fasilitas pabrik, contoh pabrik ban. Padahal kita ekspor 60%" kata Presiden Komisaris Indomobil Sukses Internasional Soebronto Laras kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/8/21).
Ban menjadi salah satu komponen pendukung bagi industri otomotif. Ketika produksi ban terhambat, maka produksi mobil utuh pun menjadi terhambat. Pasalnya, rantai pasok dari pabrikan mobil sangat luas, sekitar 1500 industri dari 3 tier. Selain ban, juga terdiri dari banyak komponen lain, misalnya seperti baut, kaca, cat dan lain sebagainya.
"Di lingkungan kami misalnya ada pabrik komponen sekitar 12 macam, masalahnya terus terang aja, komponen nggak hanya support dalam negeri tapi juga ekspor. kadang peraturan daerah dan lain beda, ini yang jadi masalah buat kita," sebutnya.
Setelah angka kasus Covid-19 mulai menurun, pemerintah perlahan mulai berani untuk melonggarkan aktivitas pabrik. Bahkan, sudah ada penerapan 100% work from office (WFO) bagi perusahaan orientasi ekspor dan orientasi domestik yang masuk sektor esensial
"Belakangan sudah diberi pengertian support industry otomotif kalau bisa, bisa seragam downstream bisa normal 100%, support industry juga normal 100%, ini yang kita harapkan," kata Soebronto.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Indomobil Soal Efek PPKM: Fasilitas Pabrik Porak-poranda!