Internasional

Varian Mengerikan Covid-22, Lebih Seram dari Covid-19?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 26/08/2021 10:55 WIB
Foto: AP/Michael Sohn

Jakarta, CNBC Indonesia - Istilah 'Covid-22' mendadak trending di media sosial. Dikatakan ini jadi ancaman varian baru di tahun 2022 dan diperkirakan lebih buruk dari virus corona varian Delta yang saat ini menjangkit dunia.

Istilah Covid-22 pertama kali dilontarkan oleh ilmuwan yang berbasis di Zurich, Swiss. Ia adalah Profesor Imunologi dari Universitas ETH, Sai Reddy.


Dalam wawancara dengan koran berbahasa Jerman-Swiss, Blick, Reddy mengklaim dan memperkirakan Covid-22 lebih berbahaya daripada mutasi yang diketahui. Termasuk varian yang pertama kali ditemukan di India dan membuat kehebohan di dunia saat ini, Delta dan Delta Plus.

"Ada potensi muncul dan menyebarnya varian baru yang memiliki mutasi pada protein lonjakan (spike protein). Sehingga, virus ini lolos dari deteksi antibodi," kata Reddy, dikutip dari Inews UK, Kamis (26/8/2021).

Selain itu, kata Reddy, terdapat sejumlah orang yang tidak divaksinasi di Swiss dan berbagai negara di Eropa. Sehingga mutasi baru dari virus corona lebih mudah berkembang.

"(Pemerintah) melonggarkan berbagai pembatasan yang membuat virus lebih mudah menular, misal memperbolehkan makan di dalam ruangan, menyelenggarakan acara bersama, dan konser (juga jadi faktor munculnya varian baru)," katanya lagi.

Meski begitu, perlu diketahui istilah Covid-22 bukan istilah resmi baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) atau organisasi ilmiah lainnya. Profesor Thomas Russo, Kepala Penyakit Menular di Universitas Buffalo di New York, AS mengatakan sejauh ini nama resmi penyakit virus corona adalah Covid-19.

"CO untuk corona, VI untuk virus, D untuk penyakit (disease), dan 19 untuk tahun pertama ditemukan," katanya.

Sementara penamaan virus corona SARS-CoV-2 sendiri dilakukan berdasarkan struktur genetik virus. Penamaan ini dilakukan oleh Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV). WHO lantas mengumumkan nama penyakit akibat SARS-Cov-2 dinamakan Covid-19 berdasarkan pedoman Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan Badan Pangan Dunia (FAO).

Selain itu penamaan virus varian baru dari penyakit Covid-19 tidak akan diberi nama Covid-22. William Schaffner, MD, spesialis penyakit menular dan profesor dari Universitas Vanderbilt, menyebut varian virus corona akan diberi nama dari alfabet Yunani.

"Sehingga, jika ada varian baru yang muncul pada 2022, kemungkinan akan diberi nama dengan (kelanjutan) huruf Yunani, bukan Covid-22," katanya.

Saat ini, berbagai varian mutasi virus corona yang muncul memang diberi nama dengan huruf Yunani. Varian-varian tersebut adalah Alfa, Beta, Gamma, Delta, hingga yang terbaru Lambda.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan