Kondisi Covid-19 Terbaru di Indonesia, Masih Seram?

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
Rabu, 25/08/2021 07:55 WIB
Foto: Pemeriksaan Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai pelonggaran PPKM kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak dan menembus 4 juta kasus. Kementerian Kesehatan mencatat pada Selasa (24/8/2021) kasus Covid-19 bertambah 19.106 orang, naik tinggi dibandingkan sehari sebelumnya yang tercatat 9.604 kasus. Hal ini membuat total kasus Covid-19 pada hari ini menembus 4 juta kasus, tepatnya 4.008.166 kasus.

Meski demikian, pasien sembuh juga terus bertambah 35.082 orang dan jauh lebih banyak dibandingkan kasus baru. Dengan begitu, pasien yang telah sembuh dari penyakit ini mencapai 3,606 juta orang.

Sayangnya, kematian akibat Covid-19 di Indonesia kembali melonjak 1.038 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan kemarin yang tercatat 842 kasus. Totalnya kasus kematian di Indonesia mencapai 128.252 orang dan merupakan yang tertinggi ke-9 di dunia.


Negara dengan total kasus kematian terbanyak pertama adalah Amerika sebanyak 646.667 jiwa, kemudian Brazil sebanyak 574.944 jiwa.

Berikutnya India sebanyak 435.050 jiwa, Setelahnya adalah Mexico sebanyak 253.526 jiwa, Peru 197.879 jiwa, dan Rusia sebanyak 176.820 jiwa. Indonesia terpaut yang tidak jauh dari Italia 128.795 orang dan Italia sebanyak 128.795 kasus kematian. Bila kasus kematian di Indonesia tetap tinggi seperti yang terjadi dalam 5 minggu terakhir bukan tidak mungkin kedua negara tersebut dilampaui oleh Indonesia.

Sementara itu, Pemerintah menyatakan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal Juli 2021 lalu di seluruh wilayah di Indonesia sudah menunjukkan hasil. Hal itu terlihat dari jumlah kasus aktif dan bed occupancy ratio (BOR) yang semakin menurun setelah berada di puncaknya pada 15 Juli 2021 lalu.

Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), per 23 Agustus 2021, total kasus aktif Covid-19 secara nasional tercatat sebanyak 290.518 kasus.

Wilayah di luar Jawa-Bali berkontribusi sebesar 52,3% dan sisanya di Jawa-Bali sebanyak 47,7%. Penurunan kasus aktif secara nasional turun sebesar 35,17% (data 23 Agustus dibandingkan 9 Agustus 2021) dan terjadi di seluruh wilayah. Penurunan tertinggi terjadi di wilayah Nusa Tenggara sebesar 47,07%, diikuti Jawa-Bali 42,28%, Kalimantan 31,30%, Sumatra 25,72%, Sulawesi 21,02%, dan Maluku & Papua 18,86%.

Tingkat kesembuhan (recovery rate) nasional mencapai 89,52%, namun lebih tinggi dari global yang sebesar 89,48%. Kesembuhan per wilayah adalah Jawa & Bali 91,59%, Nusa Tenggara 89,51%, Kalimantan 86,54%, Sulawesi 85,02%, Sumatra 84,40%, dan Maluku & Papua 79,16%.

Sedangkan tingkat kematian (CFR) per 23 Agustus 2021, memang masih terdapat beberapa daerah yang memiliki persentase di atas nasional yang sebesar 3,19% (CFR global 2,09%). Data CFR per wilayah, yang masih di atas nasional adalah Jawa-Bali 3,33% dan Sumatra 3,27%. Sedangkan yang sudah di bawah CFR nasional adalah Kalimantan 3,04%, Sulawesi 2,41%, Nusa Tenggara 2,20%, dan Maluku & Papua 1,55%.

Tingkat BOR pun sudah membaik dan kini cukup rendah, yaitu hanya 32,9% (BOR Isolasi 31,5% dan BOR Intensif 46,9%). Untuk daerah luar Jawa-Bali, angka BOR 41,6%, dan tidak ada yang melebihi 60%. Sedangkan untuk wilayah Jawa-Bali BOR sebesar 27,7%.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan