Internasional

China Dilaporkan Ganggu Migas Natuna, Ini Kata RI?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 23/08/2021 16:30 WIB
Foto: Bakamla RI Bayangi dan Usir Kapal Coast Guard China di Laut Natuna Utara. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kapal China dilaporkan mengganggu pengeboran Harbour Energy yang sedang berlangsung di blok Tuna di lepas pantai Laut Natuna Indonesia. Ini dikabarkan sebuah web bernama Energyvoice.com pada Jumat (20/8/2021) lalu.

Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita buka suara mengenai kabar kapal China yang memasuki blok tersebut. "Pada dasarnya tidak mengganggu. Mereka hanya berlayar di sekitar, keluar dan masuk daerah landas kontinen," kata Wisnu melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia pada Senin (23/8/2021).


Menurut Wisnu, landas kontinen bukan termasuk wilayah kedaulatan, hanya hak berdaulat saja. "Namun kapal Bakamla dan TNI AL tetap patroli di sekitar rig tersebut untuk meyakinkan keamanan kegiatan eksplorasi," lanjutnya.

Saat ditanya apakah tidak masalah jika kapal China memasuki daerah landas kontinen tersebut, Wisnu mengatakan selama mereka tidak mengganggu kegiatan eksplorasi.  "Hak kita di wilayah itu memang hak untuk eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam di bawah permukaan bumi atau migas," pungkasnya lagi.

Sebenarnya CNBC Indonesia juga menanyakan ini ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Tapi Juru Bicara Kemlu mengatakan pihaknya masih harus memeriksa persoalan ini terlebih dahulu.

Sebelumnya dilaporkan insiden tersebut mengganggu kepentingan energi Rusia di Laut China Selatan (LCS). Pasalnya pengeboran itu didukung perusahaan migas milik pemerintah Rusia, Zarubezhneft.

Pengeboran sumur eksplorasi Singa Laut-2 di blok Tuna sejak Juli lalu dilakukan oleh Premier Oil Tuna B.V. Tahun 2020 lalu, perusahaan ini bekerja sama dengan Zarubezhneft untuk mengelola Blok Tuna di perairan Natuna tersebut.

Zarubezhneft dilaporkan mengakuisisi 50% hak partisipasinya melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd. Akuisisi ini membuat Premier Oil berganti menjadi Harbour Energy.

Blok Tuna merupakan wilayah Kerja migas di lepas pantai Indonesia. Blok ini terletak di Laut Natuna di dekat perbatasan Vietnam, dengan kedalaman air sekitar 110 meter.

Blok ini sendiri memiliki peran strategis bagi geopolitik Indonesia. Karena terletak di perbatasan dengan Vietnam dan dekat dengan LCS yang kerap menjadi sengketa banyak negara sekitarnya.

LCS sendiri merupakan wilayah sengketa antara China dengan sejumlah negara Asia Tenggara. China mengklaim wilayah ini hingga hampir 90%, yang membuatnya tegang dengan Malaysia, Filipina, Vietnam, termasuk RI.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: China Siap Dukung Perjanjian Bebas Senjata Nuklir