FOTO

Penampakan Kapal Perang 'Siluman' Pertama Buatan RI

Pool, CNBC Indonesia
Minggu, 22/08/2021 15:30 WIB

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Golok-688 produksi PT. Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur.

1/5 Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margon. (Dok: TNI AL)

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Golok-688 produksi PT. Lundin Industry Invest menambah kekuatan kapal tempur (striking force) TNI Angkatan Laut yang diresmikan dalam acara Shipnaming dan Launching oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono bertempat di Galangan PT. Lundin Industry Invest, Banyuwangi. (Dok: TNI AL)

2/5 Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margon. (Dok: TNI AL)

Pembangunan kapal jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran merupakan manifestasi penting dari pemenuhan kebutuhan Alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI Angkatan Laut sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ada termasuk luasnya wilayah perairan Indonesia yang perlu dijaga. (Dok: PT. Lundin Industry Invest)

3/5 Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margon. (Dok: TNI AL)

Dalam kesempatan tersebut, Kasal Laksamana Yudo mengatakan bahwa, KCR Trimaran yang diberi nama KRI Golok-688 ini merupakan produk kapal pertama yang terbuat dari bahan composite yang memiliki keunggulan kekuatan spesifik yang tinggi, lebih ringan, serta mempunyai ketahanan lelah dan ketahanan korosi yang sangat baik. (Dok: TNI AL)

4/5 Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margon. (Dok: TNI AL)

KRI Golok-688 jenis KCR Trimaran memiliki spesifikasi panjang seluruhnya (Loa) 62,53 meter, lebar 16 meter, tinggi kapal dari draft 18,7 meter dengan bobot 53,1 ton. Kecepatan maksimum 28 knots, kecepatan jelajah 16 knots, kapal perang ini juga dipersenjatai meriam 30 mm dan senapan 12,7 mm serta mampu mengangkut 25 ABK. (Dok: PT. Lundin Industry Invest)

5/5 Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margon. (Dok: TNI AL)

KRI Golok 688 juga berhasil uji coba di laut Selat Bali dan berencana mengoperasikan kapal KRI Golok 688 ke daerah rawan strategis. (Dok: PT. Lundin Industry Invest)