Maunya Sih Berdamai dengan Covid, Eh Kasus di Inggris Meledak

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 August 2021 19:35
Warga berkumpul dalam festival Latitude di Henham Park, di Southwold, Inggris. (AP/Jacob King)
Foto: Warga berkumpul dalam festival Latitude di Henham Park, di Southwold, Inggris. (AP/Jacob King)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris melaporkan 36.572 kasus baru Covid-19 dan 113 orang lainnya dilaporkan meninggal pada Kamis (19/8/2021).

Data pemerintah menunjukkan, kasus naik dibandingkan dengan Rabu (18/8) dengan 33.904 kasus dan 111 kematian. Kenaikan ini juga terjadi dalam waktu 28 hari setelah tes positif untuk virus corona baru.

Kini Inggris mencatat total 6.392.160 kasus infeksi dan 131.373 kematian, menurut data Worldometers.

Padahal pada Juli lalu, pemerintah Inggris resmi mencabut pembatasan pandemi virus corona. Seluruh aturan social distancing dihapus, meski ini memicu kecaman para ilmuwan dan partai oposisi karena dianggap berbahaya.

Selain itu, kelab-kelab malam pun dibuka kembali dan semua tempat acara indoor bisa beroperasi kembali dalam kapasitas penuh. Setelah pembatasan dicabut, aturan wajib masker dan bekerja dari rumah (WFH) juga dihapus.

Salah satu negara Eropa ini juga sedang merencanakan hidup damai dengan corona. Langkah ini diambil saat Negeri Ratu Elizabeth itu masih melaporkan jumlah penambahan kasus infeksi yang cukup signifikan.

Perdana Menteri (PM) Boris Johnson sempat menyatakan bahwa publik Inggris harus "mulai belajar hidup dengan virus ini". Masyarakat juga diminta melakukan tindakan pencegahan "ketika menjalani hidup mereka".

Langkah yang ditentang ini membuat serikat tenaga kesehatan buka suara, menyebut bahwa langkah itu merupakan langkah yang tidak masuk akal, apalagi saat ini Inggris sedang berkutat dengan varian delta dan kasus yang masih menanjak naik.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meledak! Covid Inggris Ngamuk, Kasus Harian Rekor Tinggi Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular