
Tol Trans Jawa Naik: Truk Bayar Rp1,4 Juta, Pengusaha Teriak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Tarif tol Trans Jawa naik 4,41% mulai 19 Agustus 2021 atau total dari Jakarta-Surabaya Rp 722 ribu untuk golongan I. Tarif lebih tinggi tentu berlaku bagi kendaraan besar seperti angkutan logistik, di atas Rp 1 juta per kendaraan truk, tergantung ukuran.
Menurut Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Riyanto, menjelaskan total ongkos logistik dari Jakarta - Surabaya itu mencapai Rp 9 juta. Sementara untuk biaya tol Jakarta - Surabaya saat ini mencapai Rp 1,4-Rp 1,9 juta.
Bila menghitung tarif lama sebelum kenaikan 4,41%, total tarif Kendaraan Golongan V (truk dengan lima gandar atau lebih) dari Jakarta-Surabaya senilai Rp 1.382.500. Maka bila menghitung kenaikan 4,41% tarif saat ini sekitar Ro 1.443.500.
"Itu sudah 10% - 15% dari terhadap total tarif angkut. Kalau dibebani biaya kirim kilogram per kilometer itu jadi berapa nanti. Sehingga kalau itu (tarif tol) naik akan membebani harga barang yang akan diangkut. Berarti harga pokok produksi menyesuaikan, yang dibebankan ke pelanggan akhir," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/8/2021).
Sampai saat ini pihaknya masih menghitung total kenaikan tol ongkos kirim dari Jakarta - Surabaya, karena penyesuaian tarif baru berlaku pada 19 Agustus pukul 00.00. Sehingga dampaknya ke perusahaan logistik masih belum terlihat.
Pengusaha logistik menyadari dari peraturan pemerintah memang kenaikan tarif tol ini dilakukan oleh tiap dua tahun sekali. Namun dengan kondisi saat ini walaupun logistik merupakan bagian dari sektor esensial dan krusial permintaan jasa kirim dari beberapa sektor usaha malah menurun.
"Kalau dari alat kesehatan, obat-obatan, bahan kimia, consumer goods tentu meningkat saat ini, tapi lihat kalau elektronik, dan industri barang-barang kebutuhan secondary itu turun. Karena tadi daya beli turun. Karena prinsipnya logistik mengikuti arah perdagangan," jelasnya.
"Tidak bisa kita tiba tiba switching ke dari aset industri yang ada menuju aset yang esensial dan kritikal," tambahnya.
Mahendra mengatakan logistik menjadi bagian mesin pergerakan ekonomi di simpul industri. Kenaikan tarif tol tentu memberikan dampak terhadap ongkos logistik yang lebih besar. Pada prinsipnya pengusaha akan menghitung jika ongkos menggunakan tol lebih mahal dan membuat pelanggan ogah menggunakan jasanya, tentu pengusaha akan mengambil opsi tidak menggunakan tol.
"Toh akhirnya bisa nggak lewat jalan tol, yang penting kita semua hidup. Lalu dari sisi operasional untuk truk besar masuk jalan tol juga menambah ongkos operasional lebih mahal. Karena pemakaian ban yang lebih cepat dari 3 bulan menjadi 1,5 bulan," jelasnya.
Sebelumnya otoritas dan operator jalan tol mengumumkan adanya kenaikan tarif. Paling tidak untuk golongan I dari Jakarta - Surabaya naik 4,41% menjadi Rp 722 ribu dari Rp 691.500.
Kenaikan tol terjadi di ruas Pemalang - Batang, Batang - Semarang, Solo - Ngawi dan Pasuruan - Probolinggo. Kenaikan tarif tol ini terjadi di semua golongan kendaraan di Trans Jawa, seperti disampaikan pihak Humas BPJT Kementerian PUPR.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tol dari Ujung Banten & Ujung Jatim Siap-Siap Nyambung 2022