
Vaksin Hingga Ampas Makanan, Impor Terbesar RI di Juli 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor pada Juli 2021 mencapai US$ 15,11 miliar atau turun 12,22% jika dibandingkan pada Juni 2021. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu impor meningkat 44,44%.
Salah satu impor barang terbanyak pada Juli 2021 adalah produk farmasi yang diantaranya adalah vaksin.
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan terjadi penambahan senilai US$ 185,9 juta atau naik 66,7% pada produk farmasi pada Juli 2021 dibandingkan Juni 2021.
"Produk farmasi mengalami peningkatan terbesar karena adanya impor vaksin. Dari US$ 185 juta sebanyak US$ 150 juta adalah nilai untuk impor vaksin," ujar Margo dalam konferensi pers, Rabu (18/8/2021).
Adapun nilai impor migas pada Juli 2021 senilai US$ 1,78 miliar atau turun 22,28% jika dibandingkan Juni 2021 atau naik 86,39% jika dibandingkan Juli 2021.
Kemudian impor nonmigas pada Juli 2021 mencapai US$ 13,33 miliar atau turun 10,67% jika dibandingkan Juni 2021 atau naik 40,21% dibandingkan Juli 2020.
Dari kategori penggunaan barang, secara bulanan (month to month/mtm) terdiri dari barang konsumsi yang turun 1,22%, bahan baku/penolong turun 12,37%, dan barang modal turun 18,58%.
Secara kumulatif, atau sepanjang Januari-Juli 2021 nilai impor tanah air sebesar US$ 106,15 miliar atau naik 30,46% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar US$ 81,37 miliar.
Pada impor nonmigas, sepanjang Januari-Juli 2021 mencapai US$ 92,85 miliar atau naik 27,4% jika dibandingkan impor nonmigas Januari-Juli 2020 yang mencapai US$ 72,88 miliar.
Share impor nonmigas terbesar pada Januari-Juli 2021 yakni mesin dan peralatan mekanis dengan nilai US$ 13,46 miliar atau setara 14,5% dari keseluruhan total impor.
Berikut 10 golongan barang impor nonmigas terbesar sepanjang Januari-Juli 2021:
1. Mesin dan peralatan mekanis US$ 13,46 miliar
2. Besi dan Baja US$ 6,3 miliar
3. Plastik dan barang dari plastik US$ 5,7 miliar
4. Ampas/sisa industri makanan US$ 2,5 miliar
5. Produk farmasi US$ 1,8 miliar
6. Logam mulia dan perhiasan/permata US$ 1,4 miliar
7. Bijih terak dan abu logam US$ 963,4 juta
8. Garam, belerang, batu, dan semen US$ 627 juta
9. Kereta api, trem, dan bagiannya US$ 187,5 juta
10. Kendaraan bermotor/komponennya dalam keadaan terbongkar tidak lengkap US$ 187,5 miliar.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Hingga Mesin AC Bikin Impor Meroket Pada Maret 2021