Nota Keuangan & RAPBN 2022

Begini Skenario Sri Mulyani Bila Covid Meledak Lagi di 2022!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Senin, 16/08/2021 18:23 WIB
Foto: Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2022. (Dok: tangkapan layar youtube Perekonomian RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan skenario khusus dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2022 bila kasus covid-19 alami lonjakan seperti tahun ini.

"Pandemi covid masih menjadi tantangan di tahun 2022 sehingga masih harus fokus pada penanganan kesehatan serta perlindungan masyarakat," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (16/8/2021)

Skenario yang dimaksud adalah earmarking oleh Kementerian Lembaga (KL) sebesar 5-10% dari pagu belanja menurut skala prioritas program dan kegiatan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan mendadak anggaran penanganan kesehatan dan perlindungan masyarakat.


"Jadi apa yang dibutuhkan kalau hadapi delta ini kita bisa refocusing langsung tanpa distrupsi. Ini diskusikan sama KL nanti sehingga demikian apabila hadapi gejolak dari pandemi kita bisa segara lakukan adjusment," terangnya.

Diketahui Belanja Negara dalam RAPBN 2022 direncanakan sebesar Rp2.708,7 triliun, terdiri dari Rp 1.938,3 triliun pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 770,4 triliun.

Khusus anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp255,3 triliun, atau 9,4% dari belanja negara.

Sementara pendapatan negara yang ditarget Rp 1.840,7 triliun. Meliputi perpajakan Rp 1.506,9 triliun, PNBP Rp 333,2 triliun dan hibah Rp 600 miliar. Sehingga defisit menjadi 4,85% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 868 triliun.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil