Nota Keuangan & RAPBN 2022

APBN 2022 Defisit 4,8%, Sri Mulyani: Itu Sudah Turun Tajam!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
16 August 2021 18:05
Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2022. (Dok: tangkapan layar youtube Perekonomian RI)
Foto: Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2022. (Dok: tangkapan layar youtube Perekonomian RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan penurunan drastis dalam defisit anggaran pendapatan dan belanja negara 2022. Di mana pemerintah mematok defisit 4,85% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 868 triliun.

"Defisit Rp 868 triliun atau 4,85%, itu sudah turun tajam," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (16/8/2021)

Penurunan ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk kembali ke bawah batas 3% PDB pada 2023 mendatang. Sri Mulyani akan tetap berhati-hati dalam menerbitkan surat utang baik lokal maupun global.

"Pembiayaan turun dekati 10% dimana kita lakukan pembiayaan dengan prudent baik mekanisme pasar dan global," jelasnya.

Dalam mencukupi pembiayaan, maka rencananya Surat Berharga Negara (SBN) neto yang akan diterbitkan mencapai Rp 991,3 triliun.

"Kita juga koordinasi dengan BI baik menjaga pasar SBN dan ciptakan kondisi sehat dalam pembiayaan defisit kredibel," terang Sri Mulyani.

Diketahui Belanja Negara dalam RAPBN 2022 direncanakan sebesar Rp2.708,7 triliun, terdiri dari Rp 1.938,3 triliun pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa sebesa Rp 770,4 triliun.

Khusus anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp255,3 triliun, atau 9,4% dari belanja negara.

Sementara pendapatan negara yang ditarget Rp 1.840,7 triliun. Meliputi perpajakan Rp 1.506,9 triliun, PNBP Rp 333,2 triliun dan hibah Rp 600 miliar.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Blak-blakan Sri Mulyani Soal Tingginya Target Pajak 2022

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular