
China Ngaku Tak Halangi Investigasi Ulang Asal Virus Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China memberikan tanggapan mengenai permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melaksanakan investigasi lanjutan sumber Covid-19.
Mengutip France 24, Wakil Menteri Luar Negeri Ma Zhaoxu mengatakan Beijing tidak pernah menghalangi kerjasama dalam melacak asal-usul Covid-19 itu. Namun pihaknya menekankan menolak politisasi dalam hal tersebut.
"Kami menentang penelusuran politik yang mengabaikan laporan bersama yang dikeluarkan setelah kunjungan tim WHO ke Wuhan," kata Ma kepada wartawan.
"Kami mendukung penelusuran ilmiah."
Laporan bersama itu mengatakan virus yang melompat dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara adalah skenario yang paling mungkin. Untuk kebocoran dari laboratorium virologi, peneliti menyebut "sangat tidak mungkin".
"Kesimpulan dan rekomendasi laporan bersama WHO dan China diakui oleh komunitas internasional dan komunitas ilmiah," tambahnya.
"Pekerjaan penelusuran global di masa depan harus dan hanya dapat dilakukan lebih lanjut berdasarkan laporan ini, daripada memulai yang baru."
Sebelumnya Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta China membagikan informasi yang jelas tentang laboratorium virologi di Wuhan. Ia menegaskan bahwa kecelakaan kebocoran virus bisa saja terjadi. Ini membuat tim badan PBB itu berniat untuk melakukan penelitian kembali.
Sementara itu bola skenario corona bocor dari laboratorium kembali bergulir. Kemungkinan ini dibuka oleh peneliti WHO Peter Ben Embarek dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan kanal televisi Denmark, TV2. Ia menyebut kemungkinan itu sesuai dengan beberapa hipotesis yang mereka percayai mengenai penularan virus.
"Seorang karyawan lab terinfeksi saat bekerja di gua kelelawar yang mengumpulkan sampel. Skenario seperti itu, meskipun merupakan kebocoran laboratorium, juga sesuai dengan hipotesis pertama kami tentang penularan langsung virus dari kelelawar ke manusia. Ini adalah hipotesis yang kami anggap mungkin," katanya.
Selain Embarek, beberapa negara juga sedang menyelidiki hal yang sama. Laporan intelijen Amerika Serikat (AS) pada 2020 lalu yang berkesimpulan bahwa dugaan mengenai bocornya virus itu dari laboratorium virologi China adalah hal yang masuk akal dan perlu diinvestigasi lebih lanjut.
Laporan ini diteruskan oleh Presiden petahana AS Joe Biden yang memerintahkan Badan Intelijen AS atau DNI untuk mengadakan investigasi dari dua skenario yang digambarkan badan intelijen itu. Dua skenario yang dimaksud adalah bahwa virus tersebut dihasilkan dari kecelakaan laboratorium atau muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini