Meski Pandemi Ada yang Bikin Pengusaha Happy, Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah meluncurkan sistem online single submission (OSS) risk based approach (RBA) atau berbasis risiko dalam memfasilitasi izin agar tidak berbelt-belit. Adanya layanan OSS baru ini, kalangan pengusaha pun menyambut baik fasilitas ini.

Koordinator Wakil Ketua Umum (WKU) III Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta W. Kamdani mengklaim munculnya OSS bakal memudahkan proses perizinan.

"Ini yang kita tunggu-tunggu. Reformasi struktural harus terjadi, jadi OSS yang berbasis risiko sangat diharapkan karena menyederhanakan perizinan yang ada. Jadi jelas membantu ada Covid atau tidak harus ada dengan perbaikan ini kami harap bisa perbaiki ease of doing business di Indonesia," katanya dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (10/8/21).

Pilihan Redaksi Pujian Sri Mulyani Soal OSS: Ini Betul-betul Radikal!

OSS berbasis risiko diklaim memberikan standar bagi semua layanan yang memberikan izin baik di pemerintah pusat, maupun daerah agar lebih bertanggung jawab.

"Dengan adanya perizinan berbasis risiko, jadi harapan pusat dan daerah bisa link sejalan. Begitu juga Kementerian dan Lembaganya," sebut Shinta.

OSS berbasis risiko sendiri merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) 5/2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, aturan turunan dari pelaksanaan Undang-Undang (UU) 11/2020.

Dalam PP 5/2021 disebutkan bahwa terdapat 1.702 kegiatan usaha yang terdiri atas 1.349 klasifikasi bidang lapangan usaha (KBLI) yang siap menggunakan OSS berbasis risiko.

Melalui aplikasi ini, jenis perizinan pun akan disesuaikan dengan risikonya. Perizinan usaha skala besar harus menggunakan izin tertentu, usaha menengah sertifikat standar, sementara usaha kecil cukup mendaftar berupa nomor induk dari usaha.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Minta Perizinan Usaha di OSS Diperbaiki, Ada Apa Nih?