Internasional

AS Ancam Iran, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 August 2021 14:09
FILE - In this Feb. 4, 2021 file photo, Secretary of State Antony Blinken speaks at the State Department in Washington.  The Biden administration’s early efforts to resurrect the 2015 Iran nuclear deal are getting a chilly early response from Tehran. Though few expected a breakthrough in the first month of the new administration, Iran’s tough line suggests a difficult road ahead.(AP Photo/Evan Vucci, File)
Foto: Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (AP Photo/Evan Vucci,)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) memberikan ancaman baru kepada Iran. Ini terjadi pasca serangan mematikan terhadap sebuah kapal tanker yang dioperasikan Israel di lepas pantai Iman.

Dalam sesi siding Dewan Keamanan PBB soal keamanan maritime, Iran disebut AS harus bertanggung jawab pada serangan tersebut dan akan diminta pertanggungjawaban. Sebelumnya kapal berbendera Liberia, dimiliki Jepang serta diperasikan pengusaha Israel Zodiac Maritime, MT Mercet Street, diserang drone 29 Juli yang menyebabkan dua orang tewas.

"Serangan itu adalah pola perilaku provokatif oleh Iran yang mengancam kebebasan nanigasi, pelayaran internasional dan perdagangan di samping korban jiwa," katanya Senin (9/8/2021).

"Kita bertanggung jawab untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab. Kegagalan melakukan itu (meminta pertanggungjawaban) akan memicu rasa impunitas dan membuat yang lain berani mengabaikan tatanan maritime."

Ancaman AS ini muncul di tengah pembicaraan guna menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran dengan AS dan sejumlah negara tahun 2015 (JCPOA). Perjanjian ini sempat ditinggalkan AS saat Donald Trump menjadi presiden dan kini hendak dilanjutkan lagi di masa Presiden Joe Biden.

Trump meninggalkan perjanjian karena menilai Iran tak cukup komitmen dengan pengurangan pengembangan nuklirnya. Karena ini sejumlah sanksi diterapkan AS dan membuat ekonomi Iran terguncang.

Iran sendiri sebenarnya membantah tuduhan-tuduhan ini. Teheran menyebut bahwa tuduhan ini tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab.

"Ke mana pun rezim ini (Israel) pergi, ia membawa ketidakamanan, teror, dan kekerasan dengan sendirinya ... Siapa yang menabur angina akan menuai badai," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.

Sebagai informasi di Laut Oman, pembajakan kalap juga terjadi setelah peristiwa serangan drone MT Mercet Street. Mengutip laporan BBC, kapal motor Asphalt Princess yang berbendera Panama itu dikabarkan dimasuki oleh sembilan pria bersenjata yang meminta agar kapal itu berlayar ke Iran, 3 Agustus lalu.

Kapal itu sendiri diketahui dioperasikan oleh perusahaan yang berbasis di Dubai, UEA. Dalam laporan itu, Asphalt Princess dilaporkan sedang dalam antrean masuk ke Selat yang membawa seperlima pasokan energi dunia itu.

Diketahui juga bahwa empat kapal di sekitar Asphalt Princess juga mendapatkan ancaman pembajakan. Mengutip Associated Press (AP) yang mengutip MarineTraffic.com, keempat kapal tersebut diidentifikasi sebagai Ratu Ematha, Golden Brilliant, Jag Poofa dan Abyss.

Iran juga membantah laporan ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Iran-AS Bakal 'Temu Kangen' di Wina, Bahas Nuklir!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular