Indonesia, Sudah Siap Hidup Berdampingan dengan Covid-19?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
10 August 2021 07:51
Petugas mengecek kartu vaksin pengunjung yang akan masuk kedalam mal ITC Fatmawati, Selasa (3/8/2021). Pengelola pusat perbelanjaan mendukung rencana masuk mal harus menunjukkan setifikat vaksin, hal ini dinilai dapat mempercepat program vaksinasi Covid-19 dan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Petugas mengecek kartu vaksin pengunjung yang akan masuk kedalam mal ITC Fatmawati, Selasa (3/8/2021). Pengelola pusat perbelanjaan mendukung rencana masuk mal harus menunjukkan setifikat vaksin, hal ini dinilai dapat mempercepat program vaksinasi Covid-19 dan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan arahan terbaru Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan Covid-19. Hal itu diungkapkan BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, dalam taklimat media, Senin (9/8/2021).

"Bapak presiden memberikan arahan bahwa ke depannya bahwa mungkin besar bahwa virus ini akan hidup cukup lama bersama kita. Jadi arahan bapak presiden kita harus memiliki roadmap bagaimana ke depannya kalau virus ini hilangnya membutuhkan waktu sampai tahunan," ujarnya.

"Bagaimana protokol kesehatan yang kita miliki bisa tetap menjaga kita untuk tetap hidup normal menjalankan aktivitas ekonomi tapi dengan kondisi yang lebih aman," lanjutnya.

BGS bilang kalau Kemenkes akan mengatur enam aktivitas utama secara digital disertai penerapan protokol kesehatan. Keenam sektor itu adalah perdagangan, kantor dan kawasan industri, transportasi, pariwisata, keagamaan dan pendidikan.

Nantinya keenam aktivitas utama ini akan menjalankan proses screening dan akan ada perbedaan antara mereka yang sudah divaksin dengan yang belum divaksin.

"Misalnya mereka yang sudah divaksin bisa duduk di tempat dengan empat orang sementara yang tidak divaksin mungkin satu meja dua orang dan ditempatkan di tempat terbuka," jelas Budi Gunadi Sadikin.

Pemerintah juga sedang menyiapkan roadmap untuk mengantisipasi jika virus corona Covid-19 berlangsung lama di Indonesia. Fokusnya menerapkan protokol kesehatan tetapi aktivitas bisa normal kembali dengan aman.

Selain itu, ada juga usaha meningkatkan jumlah tes (testing) dan pelacakan (tracing) guna mengantisipasi infeksi Covid-19 di Indonesia.

Pemerintah berencana untuk meningkatkan testing dan tracking menjadi 300 ribu hingga 400 ribu per hari.

"Selain protokol kesehatan Presiden menekankan testing dan tracking harus ditingkatkan. Ini kelemahan kita. Bila ekonomi mau buka sehari-hari tanpa korbankan keamanan, ini harus dilakukan," sebutnya

Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan testing di Indonesia sudah meningkat. Sebelum lebaran testing hanya dilakukan pada puluhan ribu orang per hari namun kini sudah sudah naik menjadi 200 ribu spesimen dan 150 ribu testing perhari.

"Tetapi kami perlu meningkatkannya ke 300 ribu hingga 400 ribu," ujar Budi Gunadi Sadikin.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Pencabutan PPKM Bagian dari Transisi Pandemi ke Endemi'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular