
AS Buat Latihan Perang Terbesar Sejagad, Gempur China-Rusia?

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengadakan latihan militer, terbesar dalam 40 tahun terakhir. Latihan yang disebut "Latihan Skala Besar 2021 atau LSE 2021" ini dimulai 3 Agustus lalu dan masih dilakukan hingga 16 Agustus mendatang.
Dalam pelaksanaannya, latihan ini akan menjangkau 17 zona waktu di seluruh dunia. Setidaknya 36 kapal dan 50 unit virtual akan berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Untuk menggambarkan besarnya skala latihan ini, Armada ke-6 Angkatan Laut AS Eropa-Afrika mengatakan bahwa latihan serupa mirip dengan apa yang dilakukan Washington pada 1980 lalu dalam mengatur kekuatan menghadapi perang dingin.
"LSE akan menguji komandan kami di seluruh spektrum perang angkatan laut dari taktis hingga strategis, mengintegrasikan Korps Marinir untuk menunjukkan kemampuan armada di seluruh dunia untuk melakukan operasi terkoordinasi dari laut terbuka ke pesisir," ujar Komandan Armada ke-6 AS Wakil Laksamana Gene Black sebagaimana dikutip Defense Post, Jumat (6/8/2021).
Mengutip US Indo-Pasific Command, latihan akan dilakukan di kawasan Indo Pasifik. Sejumlah negara bergabung seperti angkatan Laut Inggris, Australia dan Jepang.
Lalu mengapa ini dilakukan?
Analis menganggap latihan ini sebagai pesan dari Washington ke Rusia dan China. Bahwa AS dapat menangani respons simultan terhadap agresi di berbagai bidang.
Menurut James R. Holmes dari US Naval War College, LSE berfungsi sebagai pengingat bagi rival AS bahwa mereka menghadapi tantangan yang berat dari Negeri Paman Sam. Tidak disebutkan secara langsung siapa rival AS itu, namun James mengatakan bahwa beberapa konflik yang terjadi mengarah pada China dan Rusia
"Mereka (musuh AS) akan mendapat tantangan baik itu di Laut Hitam, Laut Mediterania timur, Laut China Selatan, atau Laut China Timur," katanya kepada Stars and Stripes.
Sementara itu, analis militer China, Song Zhongping, mengatakan bahwa masih berat bagi AS dalam melawan China dan Rusia. Pasalnya kedua negara memiliki kemampuan persenjataan yang cukup mumpuni, terutama dengan pengalaman nuklir.
"Namun, jika targetnya beralih ke China atau Rusia, dua negara dengan kemampuan tempur yang kuat, dan senjata nuklir, AS seakan tidak memiliki pengalaman," ujarnya kepada Global Times.
Halaman 2>>
Seakan membalas AS, mengutip Global Times, Beijing mengumumkan akan melaksanakan latihan perang di perairan sengketa itu mulai dari hari Jumat, (6/8/2021) ini hingga Selasa (10/8/2021). Dalam gelaran ini, kapal lain tidak diizinkan masuk ke wilayah latihan.
"China akan mengadakan pelatihan militer di LCS mulai Jumat hingga Selasa, dan kapal lain dilarang memasuki zona pembatasan navigasi," tulis pemberitahuan yang dirilis oleh Administrasi Keselamatan Maritim.
Koordinat yang diberikan dalam pemberitahuan tersebut menunjukkan bahwa zona eksklusi membentang dari perairan di tenggara Pulau Hainan hingga sebagian besar perairan di sekitar Kepulauan Xisha.
Mengenai peralatan yang diikutsertakan dalam latihan, China tidak menjelaskannya secara pasti. Namunsebuah kantor berita yang berbasis di Taipei melaporkan bahwa tentara China atau PLA kemungkinan akan meluncurkan rudal balistik anti-kapal induk seperti seri DF pada latihan kali ini seperti latihan serupa tahun lalu.
Belum ada komentar Rusia soal ini.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada RI, China Panas AS Gelar Latihan Militer Ini
