Meroket Lagi, Hari Ini RI Tambah 35.764 Pasien Covid-19

dob, CNBC Indonesia
05 August 2021 16:30
Makam Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Makam Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Lebih dari sebulan sejak penerapan PPKM Darurat, kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukan tanda-tanda penurunan yang berarti. Indonesia masih terus mencatat infeksi yang tinggi di antara seluruh negara di dunia.

Kementerian Kesehatan mencatat pada Kamis (5/8/2021) hingga pukul 12.00 WIB, ada pertambahan 35.764 kasus baru dalam sehari. Jumlah ini membuat total konfirmasi positif menjadi 3,568 juta orang.

Kabar baiknya ada tambahan 39.726 orang yang sembuh hari ini. Dengan begitu jumlah pasien sembuh dari Covid-19 mencapai 2,947 juta orang.

Sayangnya, gelombang Covid-19 masih membuat angka kematian tinggi dan hari ini bertambah 1.739 orang sehingga jumlahnya menembus 102.375 orang.

Sementara kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan saat ini juga masih berfluktuasi karena adanya peningkatan kasus. Saat ini jumlah kasus aktif tercatat turun dari sehari sebelumnya 518.310 orang.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat lonjakan angka kematian sepanjang Januari hingga Juli terjadi pada Juni hingga Juli yang mencapai 27.409 kematian dalam sebulan.

"(Kematian) naik 348% atau 4 kali lipat lebih tinggi. Bulan Juli peak nya, secara bulanan besar," kata Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Dewi Nur Aisyah di Jakarta, Rabu (4/8/2021).

Pekan pertama Juli tercatat ada 4.400 kasus kematian. Pekan berikutnya mengalami kenaikan ada 6.300 kematian. Selanjutnya pekan ke tiga dan keempat berturut-turut angka kematian tercatat 8.300 dan 11.076 orang.

"Secara rata-rata artinya pekan terakhir Juli dalam sehari ada 1.582 orang meninggal. Pekan kedua Agustus harapannya angka kematian mengalami penurunan," imbuhnya.

Selanjutnya dari angka kematian tersebut terlihat kelompok rentan bukan lagi usia 60 tahun ke atas. Dewi membuat hitungan perbandingan antara Juni dan Juli, di mana angka kematian terbanyak bukanlah usia di atas 60 tahun.

"Usia 46-59 tahun, yang awalnya total kematian 2.500 orang menjadi 13.000 orang, naik lima kali lipat atau 437%," ujarnya.

Kelompok usia kedua yang mencatat angka kematian tertinggi adalah usia 31 sampai 45 tahun yang awalnya secara total (Juni) 964 kematian naik menjadi 5.159 alias naik 435%.

Menurut dia, usia 60 tahun ke atas juga masih tinggi, namun kenaikannya tercatat tiga kali lipat. Yang artinya kenaikan kematian yang tertinggi berada di rentang usia 31 sampai 45 tahun dan 46 sampai 59 tahun.

"Juli banyak kematian usia lebih muda di bawah 60 tahun. Hati-hati siapapun juga karena ada kenaikan kematian signifikan," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular