Alert! Industri Ini Makin Tumbuh, RI Malah Bergantung Impor
Jakarta, CNBC Indonesia - Ada beberapa produk pangan dan bahan baku industri yang masih tergantung dengan impor, terutama industri makanan dan minuman. Perlu adanya sinkronisasi dari hulu hingga hilir untuk memajukan ekosistem ketahanan pangan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Adhi Lukman, mengatakan bicara pangan dan bahan baku saat ini harus diakui masih banyak yang tergantung dari impor. Jika mau membentuk ekosistem ketahanan pangan dalam negeri perlu ada sinkronisasi dari hulu hingga hilir.
"Ekosistem ini harus kita bangun. Kalau kita lihat konsumsi pangan dalam negeri pengeluaran penduduk per kapita itu 50% untuk pangan, dan kontribusi pangan olahan itu agregat 35%, 65% pangan segar," jelasnya dalam Food & Agriculture Summit CNBC Indonesia, Kamis (5/8).
"Kalau industri di hilir terus berkembang, sementara di hilir tidak bisa memenuhi kebutuhan bahan baku, ini akan menjadi masalah. Makanya dari tahun ke tahun impor kita meningkat terus," tambahnya.
Adhi mencontohkan seperti gula. Impor gula terus meningkat dari tahun ke tahun. Paling tidak sampai tahun ini harus mengimpor 3,2 juta ton untuk importasi gula untuk kebutuhan bahan baku industri makan dan minuman.
"Belum kedelai, susu, kita ini sekarang 80% bahan baku susu impor, sementara investasi di sektor susu ini besar bahkan diminati investor asing.
Menurut Adhi hingga semester I-2021 investasi industri makanan dan minuman meningkat 84%, dan ini menunjukkan kebutuhan bahan baku semakin besar dan meningkat. Jika pemenuhan bahan baku di hulu tidak sinkron dengan kebutuhan maka Indonesia akan semakin tergantung dengan impor.
Sementara pada pasar global sedang mengalami krisis komoditas, di mana harga meningkat drastis untuk komoditi pangan. Seperti Jagung, Kedelai, Susu, gula dan lainnya. Menurut Adhi ini diawali dari krisis kesehatan seperti pandemi saat ini, berlanjut ke krisis ekonomi, hingga krisis logistik.
"Harga meningkat supply agak berkurang sehingga ini menjadi tantangan kita ke depan. Makannya kita berharap holding pangan bisa mendukung pemenuhan kebutuhan bahan baku industri," jelasnya.
(hoi/hoi)