Alasan WHO Minta Suntikan Booster Vaksin Covid-19 Disetop
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta untuk menangguhkan vaksinasi booster atau suntikan ketiga vaksin COVID-19.Hal ini setidaknya bisa dilakukan hingga akhir September mendatang. Langkah itu diambil untuk memungkinkan 10 persen populasi di setiap negara bisa divaksinasi.
"Saya memahami keprihatinan semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta. Tetapi, kamu tidak dapat menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global untuk menggunakannya lebih banyak lagi," jelas Tedros yang dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/8/2021).
Menurut WHO, negara-negara yang berpenghasilan tinggi bisa menyediakan 50 dosis untuk setiap 100 orang pada bulan Mei, dan jumlah itu bisa meningkat dua kali lipat. Sedangkan negara-negara yang berpenghasilan rendah, hanya mampu memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 orang karena kurangnya pasokan.
"Kami membutuhkan persediaan yang mendesak, sebagian besar vaksin masuk ke negara berpenghasilan tinggi dan sebagian lainnya ke negara yang berpenghasilan rendah," kata Tedros.
Imbauan ini tampaknya tidak menghentikan rencana Amerika Serikat untuk tetap memberikan booster jika diperlukan. Seorang pejabat Gedung Putih Jen Psaki mengatakan negaranya tetap bisa memberikan booster sekaligus mendonasikan kelebihan stok ke negara lain.
(dru)