Internasional

Kematian Covid RI Tembus 100 Ribu Jiwa, Tertinggi di Dunia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
05 August 2021 06:43
Suasana pemakaman di Tegal Alur, Jakarta, Selasa (5/1/2021). Penggalian lubang untuk korban meninggal Covid-19 di tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, hingga saat ini mencapai 60 lebih liang per hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana pemakaman di Tegal Alur, Jakarta, Selasa (5/1/2021). Penggalian lubang untuk korban meninggal Covid-19 di tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, hingga saat ini mencapai 60 lebih liang per hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus kematian Covid-19 di Indonesia menembus 100 ribu jiwa. Berdasarkan data Worldometers Kamis (5/8/2021) pukul 6:00 WIB, total kematian kini sebanyak 100.636 sejak pandemi pertama kali masuk ke RI.

Dari keseluruhan negara, Indonesia bertengger di peringkat 12 kematian terbanyak dunia. Di atas RI, ada Amerika Serikat (631.253), Brasil (559.607), India (426.321), Meksiko (241.936), Peru (196.598), Rusia (161.715), Inggris (130.000), Italia (128.136), Kolombia (121.695), Prancis (112.046) dan Argentina (106.747).

Dengan ini, RI menjadi negara kedua di Asia yang memiliki kematian terbanyak. Posisi pertama masih ditempati India.

Namun secara kematian harian, RI menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi. Selama tiga hari berturut-turut, Senin (2/8/2021) hingga Rabu (4/8/2021), kematian Covid-19 RI berada di tingkat teratas dari keseluruhan negara global.

Kemarin, RI mencatat 1.747 orang meninggal dunia. Sementara Selasa 1.598 dan Senin 1.568. Pada Rabu, Brasil menempati posisi ke-2 di bawah RI 1.010 kematian, lalu Rusia (790), AS (623) dan India (532).

Sementara itu, kasus baru Covid-19 RI kemarin tercatat 35.867. Ini membuat total kasus menjadi 3.532.567 orang, yang menempatkan RI di posisi 12 dunia.

Namun kemarin RI masih bertengger di lima besar negara dengan kasus Covid-19 baru terbanyak di dunia. Bersama AS (99.850), India (42.817), Brasil (40.460) dan Iran (39.357).

Menurut Guru Besar FKUI yang juga mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama, keputusan memperpanjang PPKM level 4 dari 2 hingga 9 Agustus masih menjadi keputusan tepat saat ini.

"Mengingat situasi epidemiologik memang belum memungkinkan PPKM dicabut, walaupun memang cukup banyak rumah sakit di Jakarta dan beberapa kota besar di Jawa yang turun angka keterisian tempat tidur (BOR) nya," katanya pada CNBC Indonesia.

"Cukup banyak juga yang kemudian mendiskusikan sampai kapan PPKM akan diberlakukan serta kapan mulai dilonggarkan. Hal itu tentunya akan bergantung dari data analisis risiko, yang me-matrix-kan tingginya penularan di masyarakat dengan kemampuan respon pelayanan kesehatan ... menggunakan dokumen WHO "Considerations for implementing and adjusting public health and social measures in the context of Covid-19"."


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta Kasus Kematian Covid di RI Rekor 2.000, Makin Ngeri!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular