Produksi Batu Bara Arutmin Turun 8% ke 11 Juta Ton H1 2021

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 August 2021 17:55
Ilustrasi PT Bumi resources
Foto: Detikcom/Dikhy Sasra

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi batu bara PT Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), turun 8% menjadi 10-11 juta ton pada semester I 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh General Manager dan External Affairs PT Arutmin Indonesia Ezra Sibarani.

"Produksi batu bara sekitar 10-11 juta ton, untuk produksi H1 2021 dibandingkan H1 2020 justru turun sekitar 8%," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (04/08/2021).

Dia mengatakan, penurunan produksi batu bara pada semester I ini dikarenakan terdampak hujan dan banjir yang terjadi di daerah tambang perusahaan di Kalimantan pada kuartal I 2021 lalu.

Namun demikian, pihaknya akan menggenjot produksi pada semester II ini.

"Hal ini dikarenakan kuartal I 2021 kemarin kita terdampak hujan dan banjir. Jadi, kami akan mengejar produksi di H2 2021," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, produksi batu bara tahun ini ditargetkan akan mengalami kenaikan 20-25% dibandingkan tahun lalu.

Dia sendiri pernah menyampaikan target produksi batu bara Arutmin pada tahun ini berkisar antara 25-27 juta ton.

"Produksi kita di tahun 2021 kita rencanakan meningkat sekitar 20-25%," ujarnya.

Meski produksi batu bara pada semester I 2021 ini menurun, namun menurutnya dari sisi kinerja keuangan jauh lebih baik karena peningkatan harga batu bara.

"Kinerja keuangan tahun ini meningkat jauh lebih baik karena peningkatan nilai jual batu bara yang jauh lebih baik dibanding tahun kemarin," ujarnya.

Seperti diketahui, Kementerian ESDM resmi menaikkan target produksi batu bara pada 2021 ini sebesar 75 juta ton menjadi 625 juta ton dari target awal 550 juta ton.

Peningkatan target produksi ini tak lain karena dipicu melonjaknya harga batu bara.

Harga batu bara sejak awal tahun memang menunjukkan tren peningkatan, terutama sejak April 2021. Dari harga sekitar US$ 50 per ton di awal tahun, pada April terus melonjak di atas US$ 90 per ton. Pada perdagangan kemarin, Selasa (03/08/2021) harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat telah menembus US$ 146,4 per ton.

Adapun Harga Batu Bara Acuan (HBA) RI pada Agustus 2021 ini melesat ke angka US$ 130,99 per ton dari US$ 115,35 per ton pada Juli 2021. HBA Agustus ini tertinggi lebih dari 1 dekade terakhir ini.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perkuat CSR, Arutmin Indonesia Berikan Pelatihan UMKM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular