Pembangkit Geothermal RI Nambah 45 MW dari Sorik Marapi Sumut

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Kamis, 29/07/2021 15:40 WIB
Foto: PLTP Sorik Marapi Ciptakan Potensi Penghematan 129 Milyar Rupiah Pertahun Untuk PLN. (Dok: PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kini memiliki tambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 45 Mega Watt (MW), sehingga total kapasitas PLTP RI bertambah menjadi 2.175,6 MW dari 2.130,6 MW pada 2020.

Hal ini dikarenakan mulai beroperasinya PLTP Sorik Marapi Unit 2 berkapasitas 45 MW di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Pembangkit listrik panas bumi ini dioperasikan oleh PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP). Adapun PLTP Sorik Marapi Unit 1 yang telah beroperasi juga berkapasitas 45 MW.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana.


"Kalau beberapa hari lalu kapasitas PLTP masih 2.130 MW, kini kapasitas PLTP sudah 1.175 MW, ada COD (Commercial Operation Date/ mulai beroperasinya) PLTP Sorik Marapi 45 MW," tuturnya dalam webinar "Urgensi Transisi Energi ke Panas Bumi", Kamis (29/07/2021).

Seperti diketahui, tahun ini pemerintah menargetkan penambahan kapasitas PLTP sebesar 196 MW pada 2021 ini, setelah 2020 tak ada peningkatan kapasitas.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, kapasitas terpasang PLTP pada 2020 mencapai 2.130,7 MW, tidak berubah dari kapasitas terpasang pada 2019. Bila 196 MW beroperasi tahun ini, berarti total kapasitas terpasang PLTP hingga 2021 ini akan meningkat menjadi 2.326,7 MW.

Tidak adanya tambahan kapasitas PLTP pada 2020 ini juga tak terlepas dari batal beroperasinya tiga proyek panas bumi yang seharusnya beroperasi pada tahun lalu karena adanya pandemi Covid-19.

Tiga proyek PLTP baru tersebut memiliki kapasitas sebesar 140 MW, antara lain sebagai berikut:
- PLTP Rantau Dedap di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan berkapasitas 90 MW dioperasikan PT Supreme Energy Rantau Dedap.
- PLTP Sorik Marapi Unit 2 berkapasitas 45 MW di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara yang dioperasikan PT Sorik Marapi Geothermal Power,
- PLTP Sokoria Unit 1 sebesar 5 MW di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur yang dioperasikan oleh PT Sokoria Geothermal Indonesia.

Untuk PLTP Sorik Marapi sendiri, sebelumnya sempat terjadi insiden kebocoran gas H2S di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi Unit 1 di Mandailing Natal, Sumatera Utara, Senin (25/01/2021).

Akibat kejadian ini sebanyak lima orang meninggal dan 46 orang menjalani perawatan di rumah sakit, lalu sebanyak tiga orang rawat jalan, dan satu orang penanganan medis. Pemerintah pun meminta pengembang menghentikan sementara kegiatan di pembangkit ini.

Namun pada awal Maret 2021 PLTP Sorik Marapi diizinkan kembali beroperasi.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Prabowo Subianto Resmikan Proyek EBT Senilai Rp 25 T