PHRI Jakarta: Bisnis Hotel Babak Belur, Okupansi Cuma 20%

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
28 July 2021 18:00
Pengemudi ambulan berpakaian hazmat atau alat pelindung diri (APD) yag membawa pasien orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Yasmin, Karawaci, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kebupaten Tangerang, Senin (28/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) 

Seminggu beroperasi, satu gedung di Hotel Yasmin, Karawaci, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang yang dijadikan tempat isolasi atau rumah singgah untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) virus corona atau Covid-19 Kabupaten Tangerang penuh. 

Pantauan CNBC Indonesia, dalam sehari ada 30 lebih pasien (OTG) yang datang untuk diberikan perawatan. 

Penanggung jawab medis rumah inggah OTG Covid-19 Kabupaten Tangerang, Muchlis menjelaskan, "Hotel Yasmin yang digunakan untuk hotel singgah OTG Covid-19 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memiliki dua gedung, dimana satu gedungnya sudah penuh untuk merawat pasien OTG Covid-19". 

Tambahnya "Hingga saat ini, sudah ada 126 pasien OTG Covid-19 asal Kabupaten Tangerang yang dirawat di hotel singgah dan memenuhi satu gedung,” kata Muchlis, Senin (28/9/2020).

Menurut Muchlis, Pemkab Tangerang saat ini sedang mempersiapkan gedung kedua di Hotel Yasmin untuk dijadikan rumah singgah pasien Covid-19. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya pasien OTG Covid-19 di Kabupaten Tangerang.  

Dengan kondisi pasien OTG seprti saat ini pihak hotel berencana untuk menambah kamar perawatan yang mulanya dipakai 120 kamar menjadi menjadi 240 kamar.

Pihak hotel sudah berkordinasi kepada klayen hotel Yasmin untuk tidak diisi oleh pengunjung untuk menginap. Khawatir akan terjadi penularan meskipun pihak hotel sudah beberikan batasan zona hijau.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Suasana salah satu hotel yang melayani isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PandemiĀ Covid-19 yang berkepanjangan telah banyak berimbas pada industri perhotelan hingga restoran, terutama di Jakarta. Ketua BPD PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono, pandemi telah menekan industri tersebut dalam satu tahun ke belakang.

"Hotel dan restoran serta transportasi terpuruk akibat pandemi Covid-19. Bahkan makanan, minuman dan akomodasi paling parah," ujar Sutrisno pada webinar industri pariwisata yang digelar Sudin Parekraf Kota Administrasi Jakarta Pusat secara virtual pada, Rabu (28/7/2021).



Ia mengungkapkan hal tersebut dipicu pembatasan aktivitas masyarakat di DKI Jakarta. Sehingga membuat pelaku bisnis hotel dan restoran harus berpikir keras. Saat ini, tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel saja sudah terus menurun hingga di bawah 20%.

"Bicara Jakarta, kita memiliki 991 hotel di mana 397 hotel berbintang dan 594 non bintang. Terbesar di Jakarta Pusat ada 372 hotel. Siapa yang mau menginap bila enggak ada tamu dari luar negeri?," keluhnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocoran Hotel-Resto Dapat Insentif, Pengusaha Bilang Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular