Sosok John S. Karamoy di Mata Pengusaha Migas RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia hari ini kehilangan satu tokoh senior di industri hulu minyak dan gas bumi (migas). Tokoh migas nasional John S. Karamoy (84 tahun) meninggal dunia pada dini hari tadi, Rabu (28/07/2021) pukul 00.05 WIB.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) ini meninggal di Rumah Sakit Siloam, Tb Simatupang, Jakarta Selatan karena sakit (non Covid-19).
Almarhum akan dimakamkan setelah Zuhur di pemakaman San Diego Hills, Cikarang, Jawa Barat.
John S. Karamoy bukan lah tokoh asing dalam industri pertambangan migas nasional. Almarhum termasuk sosok aktif di industri hulu migas RI, termasuk dalam memberikan sejumlah saran dan masukan kebijakan kepada pemerintah.
Dia bahkan dijuluki sebagai Oil Man of Indonesia karena kiprahnya di dunia pertambangan migas nasional. Dia pun sudah berpengalaman lebih dari 50 tahun di industri migas ini, salah satunya berperan besar dalam membesarkan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) bersama Arifin Panigoro.
Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro pun angkat bicara soal sosok almarhum yang sangat berjasa dalam perkembangan industri pertambangan minyak di Tanah Air ini.
Hilmi mengungkapkan bahwa John S. Karamoy adalah seorang eksekutif migas sejati, pemimpin yang unggul dan sangat mengerti detail operasi di lapangan.
"Pak John adalah seorang executive migas sejati, leader yang unggul, memimpin seperti "playing captain", pemikirannya strategis tetapi mengerti betul detail operasi di lapangan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/07/2021).
Pun bagi dirinya secara personal, menurutnya almarhum adalah salah satu mentor penting dalam perjalanan kariernya di industri migas ini.
"Pak John Karamoy adalah salah satu mentor yang sangat berarti dalam perjalanan karier saya di bidang migas," ujarnya.
Tak hanya dirinya yang merasa kehilangan, namun menurutnya Indonesia juga kehilangan salah satu tokoh penting di industri migas ini.
"Indonesia kehilangan salah satu tokoh pentingnya yang ikut membangun industri migas menjadi tuan rumah di negeri sendiri," imbuhnya.
Sebelum mendirikan Medco Energi, pada 1980-an John sempat menjabat sebagai Corporate Vice President di Stanvac Indonesia yang kemudian kini bernama ExxonMobil. Beliau merupakan lulusan Teknik Kimia ITB.
Dunia migas sudah menjadi kecintaannya. Almarhum juga termasuk aktif dan sempat menjabat sebagai Direktur Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia (Indonesia Petroleum Association/ IPA). Terakhir, di saat tutup usia, beliau masih menjabat sebagai Ketua Umum Aspermigas.
(wia)