
Menteri ESDM Lantik Deputi Perencanaan SKK Migas

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melantik Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) baru yakni Benny Lubiantara. Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Nomor 128.K/KP.05/MEM.S/2021 tanggal 22 Juli 2021.
Benny ditunjuk mengisi posisi tersebut untuk menggantikan Jaffee Arizon Suardin yang kini telah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Rokan Hulu (PHR). Di sela pelantikan, Arifin meminta Deputi Perencanaan yang baru ini bisa memastikan transisi Wilayah Kerja (WK) Rokan pada 8 Agustus dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PHR berjalan lancar.
"Pesan khusus agar alih kelola WK Rokan yang akan terjadi 8 Agustus CPI ke PHR akan dikawal dengan baik, sehingga alih kelola bisa berjalan lancar tanpa gangguan tingkat produksi minyak di Blok ini," kata Arifin, Selasa (27/7/2021).
Di tengah pandemi Covid-19 sektor migas juga mengalami sejumlah tantangan. Arifin mengatakan tantangan juga dihadapi di sektor hulu migas, karena produksi dan lifting migas tidak mencapai target. Dia mengatakan, lifting minyak baru mencapai 666.000 barel per hari (bph) atau 94,6% dari target APBN 705.000 bph.
"Lifting gas 5.430 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari APBN 5.638 MMSCFD atau 96,3%," paparnya.
Di tengah tantangan ini harga minyak dunia juga mengalami yang berdampak pada naiknya harga minyak mentah Indonesia (ICP). ICP Juni 2021 US$ 70,23 per barel, sehingga rata-rata ICP selama Januari hingga 30 Juni mencapai US$ 62,42 per barel, lebih tinggi dari target APBN US$ 45 per barel.
"Ini berikan nilai positif pada penerimaan negara sektor hulu migas. Periode semester 1 2021 penerimaan hulu US$ 6,67 miliar atau Rp 96,7 triliun. Penerimaan ini 91,7% dari target yang dicanangkan dalam APBN 2021," kata Arifin
Tahun ini juga akan menjadi tahun pembuktian ketangguhan hulu migas. Dia meminta agar hal ini terus dikawal menuju ke target strategi produksi minyak 1 juta bph dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD).
"Sasaran 1 juta bph dan 12 BSCFD bisa dicapai. Harus ada strategi utama extraordinary dalam rangka mencapainya," ujar dia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma di Rokan, Migas Non Konvensional Ada di Wilayah Ini