Obral Kios Murah Tanah Abang! Cuma Rp15 Juta dari Rp250 Juta
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 mengacak-acak kemapanan bisnis di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. Kini, banyak pedagang terpaksa meninggalkan pasar tekstil grosir terbesar di Indonesia ini karena banyak yang bangkrut.
Efeknya sangat panjang, antara lain bisnis sewa kios pun amburadul. Banyak pedagang yang tak kuat sewa kontrak, yang masih berjualan pun harus mengais-ngais di tengah pembatasan sosial dan ekonomi di tengah pandemi.
Kini banyak kios yang justru kosong melompong karena efek pandemi Covid-19, harga sewa kios pun kini sudah hancur-hancuran. Ada harga kios yang kini ditawarkan hanya belasan juta rupiah dari sebelumnya sampai ratusan juta rupiah.
Pilihan Redaksi |
"Blok G banyak pasar di bawahnya sembako, sayur dari dulu belum begitu hidup, sementara blok F ada yang sekarang disewa Rp 20 sampai Rp 30 juta per tahun. Padahal normalnya dulu sampai Rp 100 juta, Rp 90 juta atau paling tidak Rp 80 juta, jadi minimal separuhnya bisa jadi jatuh," kata Tokoh Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar kepada CNBC Indonesia.
Anjloknya harga sewa terjadi akibat permintaan terhadap kios mengalami penurunan tajam. Selama 1,5 tahun terkena pandemi dan beragam pembatasan membuat banyak pedagang bangkrut sehingga tidak bisa melanjutkan sewa kios.
Yasril memperkirakan selama beberapa waktu terakhir, lebih dari setengah pedagang di Tanah Abang sudah tidak beroperasi. Kondisi diperparah dengan adanya PPKM darurat selama lebih dari tiga pekan kemarin, dimana pedagang tidak boleh berjualan. Alhasil, kios-kios di lokasi strategis pun kini mulai kosong dan harganya jatuh.
Salah satu pemilik kios di Pasar Tanah Abang yang tak mau disebutkan namanya menerangkan bahwa harga sewa kios miliknya saat ini sudah sangat murah. Jika membandingkan dengan waktu normal, penurunannya lebih dari setengah dari harga normal.
Halaman Selanjutnya >> Kios Hancur dari Rp 200-an Juta Jadi Belasan Juta
(hoi/hoi)