Ramai Warganya Pulang Kampung, Berapa Investasi China di RI?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi covid-19 di Indonesia belum juga berakhir. Namun investasi berhasil tumbuh positif 10% hingga semester I-2021 menjadi Rp 442,8 triliun atau 49,2% dari target investasi yang senilai Rp 900 triliun.
Penanaman Modal Asing (PMA) dicatat mencapai US$ 15,6 miliar dengan jumlah 19 ribu proyek. Investor terbesar adalah Singapura US$ 4,7 miliar (30,1%) dan Hong Kong US$ 2,3 miliar (14,5%) yang memang sebagai hub investasi di wilayah Asia.
"Ini Singapura masih nomor 1 dan Hong Kong 2," ujar Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, dalam jumpa pers secara virtual, Selasa (27/7/2021).
China berada pada urutan ketiga dengan nilai investasi US$ 1,17 miliar (10,7%) dengan 1.245 proyek. Selanjutnya Belanda dengan investasi US$ 1,3 miliar (8,2%) untuk 934 proyek dan Korea Selatan US$ 1,07 miliar (6,9%) dengan 1.720 proyek.
Deretan lima investor terbesar berikutnya adalah Jepang, Amerika Serikat (AS), Malaysia, Swiss dan Thailand. Nominal investasinya berkisar antara US$ 300 juta hingga US$ 1 miliar.
Eksodus WNA China Tinggalkan RI
China menjadi salah satu negara yang juga memulangkan warganya dari Indonesia yang diduga seiring kekhawatiran mengenai lonjakan covid-19.
Sejak 1 hingga 23 Juli saja, ada 2.056 warga China yang keluar RI dan memutuskan pulang kampung berdasarkan data Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.
Eksodus WNA ini akan berpengaruh terhadap investasi di dalam negeri. Akan tetapi belum diketahui berapa besar tekanannya di kuartal III dan IV 2021.
"Harus diakui setiap perusahaan yang menjalankan sebagian tenaga ahli pulang ada dinamika di dalam pekerjaan itu. Harus kita memediasi mereka untuk bisa diselesaikan," ungkapnya
"Ada dampaknya di kuartal III atau tidak, belum bisa jawab sekarang, harus tanya mereka dulu apa masalah dan solusinya. Tolong kasih kesempatan untuk deteksi tenaga kerjanya balik dan mereka cepat datang," papar Bahlil.
(mij/mij)