Harga Kios Tanah Abang Hancur-Hancuran, Diobral Bahkan Gratis

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 27/07/2021 15:10 WIB
Foto: Ruko Pasar Tanah Abang. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi pasar Tanah Abang Jakarta Pusat kini kian sepi, banyak pedagang yang gulung tikar karena sudah tidak mampu lagi bertahan di tengah pandemi yang belum berkesudahan. Banyak sudah kios yang mulai ditinggalkan akibat pedagang sudah tidak lagi mampu membayar biaya sewa.

Kondisi anjloknya permintaan sewa kios, biaya sewa pun kini sudah hancur-hancuran, misalnya kios di blok B Tanah Abang yang semula memiliki banderol hingga Rp 250 juta per tahun untuk kios berukuran 2m2 x 2m2, kini harganya sudah turun berkali-kali lipat. Penurunan harga lebih terasa untuk kios yang berada di lokasi kurang strategis.

"Penurunan bisa setengahnya, ada beberapa kios yang pemiliknya ya sudah pakai aja asal bayar service charge dan biaya administrasi," kata tokoh Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar kepada CNBC Indonesia, Selasa (27/7/21).


Setiap pedagang di Pasar Tanah Abang selain kewajiban bayar sewa kios per tahun dan service charge dan biaya administrasi, pedagang juga harus membayar biaya operasional lain seperti abodemen listrik dan pesawat telepon yang meskipun tidak terpakai. Biaya tersebut menjadi tanggungan pemilik selama tidak ada penyewaan kios oleh pedagang. Sehingga, ada pemilik kios yang rela menyewakan cuma-cuma dengan harapan service charge dan lainnya ditanggung pedagang.

"Itu pun belum tentu ada yang mau saat ini. Pedagang sudah banyak yang mundur dari pasar karena nggak mampu soal keuangan, dari awal pandemi banyak yang tutup toko. Mereka nggak sanggup perpanjang kontrak, mereka ada yang pulang kampung atau usaha lain," kata Yasril.

"Kemarin ada pedagang yang laporan ke saya, buat makan saja nggak ada, buat beli beras saja bingung, harus kerja ngojek dan sebagainya. Mereka sampaikan selama ini nggak ada bantuan dari pemerintah, perihatin juga kita, dalam beberapa bulan ini otomatis nggak ada pemasukan sama sekali. Apalagi pengontrak yang modal pas-pasan. Istilahnya bertahan di Jakarta aja bagus," sebutnya.

Bagi pedagang yang masih bisa bertahan tentu harus mendapatkan bantuan agar aktivitas ekonomi di pasar rakyat tetap berjalan. Hal ini juga mendapat respons dari PD Pasar Jaya, sebagai salah satu pengelola kawasan Pasar Tanah Abang.

"Untuk keringanan pastinya diberikan karena tutup (saat PPKM darurat)," kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin kepada CNBC Indonesia.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Ancam Industri, Wamenperin Bilang Ini