Internasional

Bak CLBK, Korut Kembali Telpon-teleponan dengan Korsel

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
27 July 2021 14:50
Kim Jong Un bersalaman dengan Moon Jae-in. /AP
Foto: Kim Jong Un bersalaman dengan Moon Jae-in. /AP

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) sepakat untuk memulihkan kembali hubungan komunikasi telepon di antara kedua negara. Hal ini untuk memperkuat hubungan kedua yang sempat terputus.

"Korsel dan Korut telah memulihkan hotline yang terputus Pyongyang setahun lalu ketika hubungan memburuk tajam, dengan upaya baru oleh para pemimpin kedua negara untuk membangun kembali hubungan," kata Gedung Biru kepresidenan Korsel, Selasa (27/6/2021) sebagaimana dikutip Reuters.

Langkah pemulihan ini diketahui merupakan inisiatif Presiden Korsel Moon Jae-In dan juga Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un. Keduanya berkorespondensi sejak beberapa bulan lalu.

"Presiden Korsel Moon Jae-In dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah bertukar banyak surat sejak April dan sepakat untuk menyambungkan kembali hotline," kata sekretaris pers Presiden Moon, Park Soo-hyun.

Dari sisi Korut, outlet media pemerintah KCNA, juga mengatakan semua saluran komunikasi antar-Korea telah beroperasi hari ini jam 10.00 waktu setempat. Pembukaan kembali hotline disebut langkah besar guna memulihkan rasa saling percaya dan mempromosikan rekonsiliasi.

KCNA juga melanjutkan laporannya dengan menuliskan bahwa pemulihan ini muncul saat kedua Korea menandai peringatan ke-68 gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953. Beberapa analis percaya bahwa pemulihan hubungan komunikasi ini merupakan respon yang baik dari Kim Jong Un untuk melanjutkan perundingan dengan Seoul dan Washington soal denuklirisasi Korut.

"Amerika Serikat (AS) terus menjangkau Korut sejak Presiden Joe Biden menjabat. Saya pikir ini menunjukkan kesediaan Pyongyang untuk merespons," kata James Kim dari Asan Institute for Policy Studies di Seoul.

Namun, ia mengingatkan bahwa niat Pyongyang harus selalu dipantau agar tidak keluar dari koridornya. Keseriusan Korut harus jadi perhatian.

"Kita perlu melihat keseriusan di pihak Pyongyang untuk bergerak menuju denuklirisasi agar kita dapat mengatakan bahwa ada kemajuan yang nyata," katanya.

Sebelumnya Pyongyang memutuskan sambungan telepon pada Juni 2020 ketika hubungan lintas perbatasan memburuk karena gagalnya perundingan antara Kim Jong Un dan Mantan Presiden AS Donald Trump. Langkah itu diikuti dengan penghancuran kantor penghubung bersama di Korut yang telah didirikan pada 2018 lalu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semenanjung Korea Memanas! Korut Obral Tembakan Roket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular