Kejar Target, Panglima TNI Pimpin Proses Testing Covid-19

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 July 2021 15:20
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Foto: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memimpin proses testing Covid-19 guna mencapai target yang telah ditentukan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin (26/7/2021). "Jadi saya sampaikan ke pak Menko Marves bahwa testing akan dipimpin Panglima TNI mulai minggu ini," ujar Budi.

Dia menegaskan bahwa pola testing Covid-19 selalu berfluktuasi dengan penurunan pada akhir pekan ataupun libur. Untuk itu, dia meyakini bahwa jumlas testing Covid-19 akan meningkat lagi pada beberapa hari mendatang.

Sebagai informasi, selama PPKM Darurat Jawa dan Bali, jumlah testing Covid-19 tidak pernah mencapai target yang telah ditentukan yakni 320 ribu per hari. Hanya DKI Jakarta yang selalu melewati batas minimal testing Covid-19.

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban menyatakan ada yang mengkhawatirkan dari penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Pasalnya, dengan tes yang tergolong rendah, namun ditemukan banyak kasus positif Covid-19. Ini menunjukkan tingkat penularan Covid-19 di Indonesia masih tergolong sangat tinggi.

"Walaupun testing rendah, Indonesia masih masuk big 5. Nomor 1 AS lalu Inggris. Kita pernah di ranking pertama jadi masih amat serius, itu masih berat dan berbahaya," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (26/7/2021).


Menurutnya, rasio kasus positif terhadap jumlah tes (positivity rate) di atas 10% tergolong risiko tinggi. Namun, Indonesia bukan hanya 10%, namun positivity rate mencapai 40% per hari. Begitu pula ibukota DKI Jakarta yang mencatat positivity rate di atas 25% per hari

"Saat ini risiko penularan di masyarakat masih tinggi banget," ujarnya.

Untuk itu, IDI menyarankan agar semua perubahan kebijakan, termasuk pelonggaran PPKM, harus mengacu kepada data penularan Covid-19. "Kalau ada sedikit kenaikan, apakah positivity rate atau meninggal, maka kebijakan harus diperketat," ujarnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular