Alert! Buat yang Mau ke Bogor Weekend Ini, Ada Ganjil Genap
Jakarta, CNBC Indonesia - Daerah penyangga DKI Jakarta, yakni Kota Bogor bakal menerapkan sistem ganjil genap untuk kendaraan demi menekan mobilitas warga. Kebijakan ini menyesuaikan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dari pemerintah pusat.
Pemerintah Kota Bogor bakal menerapkan kebijakan ganjil-genap ini pada Jumat, Sabtu dan Minggu (23-25 Juli 2021). Namun ada pengecualian-pengecualian bagi kendaraan tertentu yang akan melintas, termasuk angkutan online, angkot hingga pengantar logistik.
"Berdasarkan evaluasi Satgas selama pelaksanaan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021, pertama adalah Kota Bogor menjadi kota perlintasan. Kedua, banyak masyarakat yang akan berbelanja kebutuhan hari-hari itu juga ikut tersekat pada saat kami melakukan upaya pengurangan mobilitas," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan resmi, Kamis (22/7/21).
Pilihan Redaksi |
Ia menambahkan, bantuan tunai yang mulai didistribusikan kepada masyarakat juga membuat upaya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari juga pasti akan meningkat di seputar kota.
"Harus kami atur agar tidak semuanya menumpuk pada satu hari. Sehingga Satgas Covid Kota Bogor akan memberlakukan ganjil genap dimulai pada Jumat, Sabtu dan Minggu nanti. Adapun titik-titik checkpoint kami memiliki tiga pola, apakah itu dilakukan di batas kota, apakah dalam kota, tentunya situasional berdasarkan evaluasi kami dan ganjil genap akan berlaku 24 jam," jelasnya.
Kendaraan pribadi yang tidak sesuai yakni plat nomor ganjil atau genap pada hari itu akan diputarbalikan. Pengecualian bagi Damkar, ambulance/mobil jenazah, tenaga kesehatan, kendaraan dinas, angkutan umum, angkutan online, angkutan logistik/sembako dan kondisi darurat lainnya.
Skema berbeda juga dilakukan terhadap pekerja di sektor esensial/kritikal dan non-esensial/non-kritikal. Petugas tidak akan memeriksa surat-surat di jalan, tetapi akan ada tim khusus yang memonitor ke tempat-tempat usaha.
"Akan ada tim khusus yang akan memonitor di masing-masing kantor dan sebagainya. Sehingga tidak menjadi perdebatan di jalanan. Tetapi kami memberlakukan ganjil genap," kata Susatyo.
Kebijakan ini muncul di tengah angka lonjakan kasus Covid-19 yang sebenarnya mulai membaik, namun masyarakat tentu tidak boleh lengah dengan data di atas kertas.
"Kita melihat walaupun beberapa hari terakhir ada tren angka-angka mulai membaik, namun demikian, masih jauh dari kata terkendali. Kita masih harus fokus untuk memastikan mobilitas tetap bisa dikendalikan, tetapi di sisi lain perekonomian warga, terutama warga yang dhuafa harus kita perhatikan," kata Walikota Bogor Bima Arya.
(hoi/hoi)