Soal Corona Varian Delta, Sri Mulyani: Ancaman Nyata!

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
21 July 2021 16:17
Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KITA Juli 2021. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KITA Juli 2021. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa perekonomian hingga kuartal II-2021 cukup kuat. Namun pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) bisa membuat peta permainan berubah.

"Tren pemulihan ekonomi domestik sama, seiring di level global. Pada Januari-Juli dan kuartal II, pemulihan ekonomi Indonesia mengalami momentum percepatan yang tinggi. Indikator akselerasi yang sangat wah," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Juli 2021, Kamis (21/7/2021).

apbnSumber: Kementerian Keuangan

Akan tetapi, Sri Mulyani mengingatkan tantangan belum selesai. Kehadiran virus corona varian delta yang lebih mudah menular memberikan ancaman baru.

"Kita mengharapkan 2021 adalah tahun pemulihan. Namun kemudian dihadapkan pada tantangan varian delta yang tingkat penularannya 50% lebih tinggi dibandingkan varian alpha," tegasnya.

Ke depan, lanjut Sri Mulyani, bukan tidak mungkin akan berkembang mutasi baru virus corona. Ini menyebabkan situasi pandemi menjadi sangat dinamis.

"Secara global, kasus pick up. Tadinya sudah optimistis dengan vaksinasi dan jumlah kasus harian menurun. Dalam tujuh hari terakhir, kasus kematian mulai naik dan sekarang tinggi," katanya.

Oleh karena itu, demikian Sri Mulyani, pemerintah harus melakukan pengetatan aktivitas dan mobilitas masyarakat. Ini dilakukan untuk menyelamatkan nyawa rakyat Indonesia. 

Pengetatan ini akan berdampak ke perekonomian nasional karena penurunan mobilitas masyarakat. "Ini dilema. Dari sisi kesehatan dan akan berdampak ke tren pemulihan ekonomi kita," tutur Sri Mulyani.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lonjakan Harga Barang, "Badai Ancaman Baru" Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular