
Orang Kaya RI Pandemi: Obral Rumah-Mobil, Berburu Vaksin AS!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi memukul banyak lapisan masyarakat dari yang bawah sampai yang teratas kena imbasnya. Ada kalangan atas atau orang-orang kaya ada yang terpukul hebat, tapi ada juga yang masih bertahan.
Pandemi merupakan fenomena global, sehingga kebangkrutan dunia usaha atau orang kaya tidak hanya terjadi di Indonesia. Mengutip laporan S&P Global Market Intelligence, ada 630 perusahaan di Amerika Serikat (AS) yang bangkut tahun lalu. Ini adalah yang tertinggi sejak 2010.
Belakangan di Indonesia memunculkan ragam fenomena orang-orang kaya selama pandemi. Dari yang paling kena parah, harus menjual aset rumah, kendaraan, pabrik hingga gedung kantor dan lainnya.
Namun, ada juga orang kaya yang tak terlalu terdampak, sehingga masih bisa bertahan. Hal ini terlihat dari meningkatnya tabungan sebesar 3,19%, ekuitas 54,83%, dan reksadana 52,78% pada Kuartal I-2021 dibandingkan Kuartal III-2020, pertanda menahan belanja dan menyimpan uang.
Selain itu ada juga orang kaya masih konsumtif, dengan mampu jalan-jalan ke luar negeri, bahkan ada yang motivasinya demi 'berburu' vaksin Covid-19 nomor wahid. Berikut rinciannya:
Orang Kaya yang Kena Dampak Parah, Jual Rumah Mewah
Banyak pengusaha yang harus menjual aset-aset mereka untuk bertahan di tengah pandemi. Di sektor transportasi banyak armada dijual oleh pemiliknya, di sektor hotel banyak pengusaha menjual hotel-hotelnya. Selain itu kini banyak juga aset perkantoran mulai dijual khususnya di DKI Jakarta.
Ada juga pengusaha yang menjual aset berharga seperti rumah termasuk mereka yang tinggal di kawasan elite DKI Jakarta. Akibat pandemi berkepanjangan banyak kalangan atas juga butuh uang (BU).
"Latar belakang kalangan atas mulai mau melepas properti di kawasan elite misalnya karena usahanya nggak maju, jadi mau bayar kewajiban utang di bank yang lainnya. Kemudian ada juga yang sudah memasuki usia pensiun," kata Ketua DPC AREBI Jakarta Utara Jopie Hori kepada CNBC Indonesia.
Jual Aset Kendaraan Mewah Demi Bertahan
Namun, tak sedikit orang kaya menjual kendaraan-kendaraan mewah seperti motor-motor gede (moge) macam Harley Davidson hingga Mercy dan BMW.
Pegiat komunitas moge, Munawar Chalil yang juga Group Editor in Chief Carvaganza mengakui hampir setiap hari di grup-grup WhatsApp bermunculan dari sesama relasi komunitas moge yang menawarkan barang kesayangannya dijual.
"Ini nyata, Harley banyak yang dijual, setiap hari di WA grup, banyak yang for sale, mungkin ada yang butuh uang, mereka butuh hidupkan karyawan dan keluarga juga," katanya.
Ia mencontohkan pengalamannya, ada yang menjual Mercy S Class, dari harga normal Rp 500 juta, tapi bisa dilepas oleh penjual 'hanya' Rp 350 juta karena penjual butuh uang.
"Saatnya berburu dan investasi," celetuknya yang menekankan bahwa mobil-mobil Eropa saat ini banyak yang dibanting harganya, kepada CNBC Indonesia, Kamis (15/7).
Selain itu di Facebook, misalnya ada grup jual beli mobil bekas BMW yang menawarkan mobil mewah asal Jerman itu dengan harga bervariasi, hingga miliaran. Salah satunya varian BMW Series 7 yakni BMW 740 LI tahun 2011 tipe automatic. Sang penjual, Faisal Fajrul menawarkan harga Rp 470 juta.
Bisa Jalan-Jalan Demi Vaksin dan Sekolah Anak di AS
Minat orang kaya di Indonesia untuk wisata vaksin Covid-19 di Amerika Serikat (AS) makin tinggi. Agen perjalanan yang cermat memanfaatkan peluang ini.
Tujuannya berbagai alasan untuk memperoleh vaksinasi, liburan, hingga kepentingan keberangkatan mahasiswa/mahasiswi untuk tahun ajaran baru di AS.
"Animo besar sekali dari pertama kami post di Instagram dan Facebook. Banyak sekali yang tertarik, untuk yang booking kurang lebih sudah 40 orang, tapi untuk tanggal yang berbeda-beda, karena terhalang pembuatan visa Amerika yang selot-nya sangat sedikit," jelas Marketing Executive ATS Vacation, Josephine Nathania Lienardi.
Sementara itu Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan tren banyak orang kaya ke AS saat ini tak hanya soal vaksin tapi juga lagi musim tahun ajaran baru hingga kepentingan wisuda anak-anaknya.
sekarang mulai banyak perjalanan ke Amerika karena memang ada keperluan di Amerika, seperti wisuda sekarang lagi musimnya kan. Lalu mengunjungi sanak saudara," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Kaya di Tengah Pandemi