Bikin RI Rugi, Impor PCR Melonjak Double Dibandingkan 2020

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 July 2021 16:35
‌Warga menjalani swab test PCR di kawasan RT 06/03 , Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (20/Mei/2021). Sebanyak 24 warga atau delapan kepala keluarga (KK) di RT 06, RW 03, Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, terpapar Covid-19. Kawasan RT 03 langsung menerapkan lockdown atau Pengawasan Ketat Berskala Lokal (PKBL) di wilayah tersebut guna mencegah penyebaran Covid-19. Selama lockdown warga diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan dilarang keluar rumah apabila tidak ada keperluan mendesak. Pihaknya juga mengadakan swab test PCR massal warga setempat. Pihak kecamatan juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan logistik warga RT tersebut. Delapan KK yang terpapar Covid-19 sebagian besar menjalani isolasi mandiri di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Pantauan CNBC Indonesia sejumlah warga terpaksa beraktifitas dari rumah. Okie yang keseharian nya menjadi badut di sekitar Ciracas terpaksa harus menahan diri dari rumah karena ada himbauan untuk tetap dirumah.
Foto: 8 KK Terpapar Covid-19, Se RT di Ciracas Lockdown Mini (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi impor alat dan bahan PCR Test Indonesia sepanjang Januari-Juni 2021 melonjak 105,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara rinci, berdasarkan data BPS, nilai impor PCR Test Indonesia pada Januari-Juni 2021 mencapai US$ 362,02 juta, dan nilai impor PCR Test pada Januari-Juni 2021 sebesar US$ 176,32 juta.

Korea Selatan merupakan negara yang paling banyak mengimpor PCR Test ke Indonesia, nilainya mencapai US$ 139,3 juta. Disusul China US$ 92,2 juta.

Negeri Paman Sam atau Amerika juga turut mengimpor PCR Test ke Indonesia, nilainya US$ 25,83 juta, Jerman US$ 23,25 juta. Singapura US$ 8,84 juta. Prancis US$ 7,43 Juta. Kemudian Jepang US$ 3,28 juta, Irlandia US$ 2,98 juta, Italia US$ 2,17 juta, dan negara lainnya sebesar US$ 56,73 juta.

Selain PCR Test, Indonesia juga mengimpor Rapid Test, nilai impornya sepanjang Januari-Juni 2021 adalah sebesar US$ 81,21 juta atau turun 25,76% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US 109,39 juta.

Sepanjang Januari-Juni 2021, Indonesia juga diketahui mengimpor virus transfer media sebesar US$ 13,31 juta atau lebih rendah dibandingkan dengan nilai impor Januari-Juni 2020 yang sebesar US$ 12,85 juta.

Adapun untuk swab nilai impornya pada Januari-Juni 2021 sebesar US$ 93,33 juta atau turun 15,44% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 110,37 juta.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dalam Sebulan RI Impor Tes PCR Rp1,2 T, Terbanyak dari China!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular