Bos SKK Migas Bicara Soal Dampak Pandemi Covid-19
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung rampung membuat sektor minyak dan gas bumi (migas) masih terdampak, baik dari hulu sampai hilir.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, pandemi ini berdampak pada kegiatan migas di lapangan.
Dalam jumpa pers capaian semester I tahun 2021, Jumat (16/07/2021), Dwi mengatakan, kegiatan operasional di lapangan migas menjadi tidak optimal selama pandemi. Pasalnya, pekerja yang bisa dikirim ke lapangan hanya sekitar 50%.
"Kendala-kendala saat ini mostly karena Covid, dampaknya ke mana-mana. Operasional buat kita hanya kirim orang sekitar 50% dari kebutuhan tenaga kerja di lapangan, sehingga tidak optimal," paparnya.
Dia mengatakan, anjloknya harga minyak tahun lalu membuat arus kas (cash flow) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terganggu, sehingga mereka tidak siap melakukan investasi seperti yang diharapkan. Kondisi ini menjadi tantangan di sektor hulu dalam mendorong investasi.
"Kedua, tahun lalu harga minyak sempat jatuh, sehingga cash flow KKKS terganggu dan mereka gak siap invest, keluarkan banyak uang seperti yang diharapkan," tuturnya.
Dia mengatakan, SKK Migas juga tengah mengkaji ulang agar keekonomian KKKS menjadi lebih baik. Menurutnya, para kontraktor masih melihat sejauh mana dampak dari pandemi ini. Tapi di sisi lain, saat ini kondisinya malah memburuk karena kasus Covid-19 kembali membludak.
"Sejauh ini pemerintah bisa fleksibel review kembali agar keekonomian kontraktor bisa lebih baik. Kontraktor lihat-lihat sejauh mana dampak pandemi, yang lagi malah membludak seperti sekarang ini," tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas. Dia mengatakan, kegiatan operasional benar-benar terkendala Covid-19 yang menyebabkan mobilisasi orang dan peralatan terbatas. Proyek migas seperti Merakes, imbunya, meski saat ini sudah beroperasi, namun mundur.
"Ini masih jadi tantangan ke depan, sampai akhir tahun 2021 operasi masih menantang," paparnya.
(wia)