
WHO Desak China 'Jujur' soal Asal Usul Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta pemerintah China untuk lebih kooperatif terhadap penyelidikan tahap kedua asal-usul Covid-19. Rencananya WHO akan bekerja sama dalam waktu dekat, untuk penyelidikan tahap ke-2 sumber corona, dengan 194 negara anggota.
Mengutip BBC, Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa investigasi pertama yang dilakukan lembaga itu pada Februari, memiliki banyak kekurangan data. Ini termasuk mengenai data mentah pasien Covid-19 dan laboratorium Wuhan.
"China tidak membagikan data ini dengan tim WHO selama penyelidikan pertama," sebutnya dalam konferensi pers WHO, Kamis (15/7/2021).
"Sebagai seorang professional medis ... kecelakaan bisa terjadi," ujarnya lagi menyebut potensi kesalahan di laboratorium Wuhan.
"Kami meminta China untuk transparan dan terbuka dan bekerja sama ... Kita berutang kepada jutaan orang yang menderita dan meninggal, untuk mengetahui apa yang terjadi."
Dalam investigasi awal WHO sebelumnya, tidak ditemukan secara gamblang asal-usul Covid-19. Laporan hanya menyebut corona menyebar dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara yang hingga kini belum teridentifikasi.
Sementara itu klaim mengenai bahwa virus itu ditularkan dari lab virologi Wuhan juga sejauh ini ditepis. Namun sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS) menyangsikan ini.
Mantan presiden AS Donald Trump sempat memberikan indikasi kuat bahwa virus itu bocor dari laboratorium di Wuhan tempat para peneliti mempelajari virus corona. Hal ini diperkuat dengan sebuah laporan intelijen AS pada 2020 lalu yang berkesimpulan bahwa dugaan mengenai bocornya virus itu dari laboratorium virologi China adalah hal yang masuk akal dan perlu diinvestigasi lebih lanjut.
Laporan ini diteruskan oleh Presiden petahana AS Joe Biden yang memerintahkan Badan Intelijen AS atau DNI untuk mengadakan investigasi dari dua skenario yang dilaporkan sebelumnya. Dua skenario yang dimaksud adalah bahwa virus tersebut dihasilkan dari kecelakaan laboratorium atau muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi.
"Pandemi belum selesai," ujar Komite Darurat WHO Didier Houssin. "Kami masih mengejar virus ini dan virus ini masih mengejar kita."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, China 'Ngamuk' ke WHO Gegara 'Nenek Moyang' Corona