Simak, Prosedur Isoman Versi Satgas Penanganan Covid-19

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
15 July 2021 17:55
Petugas medis menunjukkan surat tugas yang membawa pasien Covid-19 menuju Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Selasa (8/6/2021). Pemerintah memerbarui data kasus Covid-19 di RI. Hari ini pemerintahmelaporkan tambahan kasus Covid 6.294, kasus sembuh covid 5.85 dan 189 kasus meninggal akibat covid. Penambahan kasus baru ini disampikan oleh satgas Covid-19 pada Selasa(8/6/2021). Pantauan CNBC Indonesia dilokasi mobil ambulans hilir mudik datang dan pergi. Kisaran waktu 15 menit datang satu mobil ambulans dan satu mobil sekolah yang membawa pasien Covid-19. Dilokasi salah satu pengemudi ambulans Wisma Atlet juga tampak kelelahan dan beristirahat di bangku supir bus. Salah satu keluarga juga datang menggunakan sepeda motor untuk di isolasi mandiri di Wisma Atlet. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas pengantaran pasien Covid-19 menuju Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satgas Covid-19 menjelaskan apa saja yang harus dilakukan selama menjalankan isolasi mandiri tak bergejala dan gejala ringan di rumah, jika tidak ada fasilitas terpusat.

"Prosedur pertama persiapan prosedur isoman yaitu mempersiapkan stok obat dasar, Vitamin C, D, Zinc atau jenis obat lain," ujar Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Kedua, mempersiapkan alat kesehatan dasar seperti termometer, oximeter atau pengukur saturasi. Kemudian mempersiapkan masker dan cairan desinfektan yang dibuat dengan air dan deterjen. Empat, menyediakan ruangan terpisah yang tak ter akses anggota keluarga lain.

"Lima, siapkan daftar kontak orang terdekat atau hotline darurat," tegasnya.

Hal penting lainnya untuk prosedur isolasi mandiri lainnya. Pertama, menerapkan hidup bersih dan sehat olahraga 3-5 kali seminggu. Selanjutnya makan makanan dengan gizi seimbang. Ketiga yang tak kalah penting adalah mencuci tangan setelah selesai beraktivitas.

"Kemudian pengelolaan sampah harian oleh pendamping minimal APD. Barang habis dipakai dalam wadah tertutup," katanya.

Selanjutnya penting juga melakukan desinfektan rutin khususnya kepada alat rumah tangga yang sering disentuh. Contohnya, gagang pintu, saklar, kursi, toilet, saklar dan lainnya. pastikan juga ruangan kamar mendapatkan sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik.

"Sebisa mungkin melakukan pencatatan mandiri terkait kondisi tubuh. Suhu, laju nafas, saturasi, dengan alat kesehatan yang dimiliki. Ini memudahkan proses tenaga kesehatan yang mengawasi. Pastikan isoman dilakukan 10 hari untuk kasus tanpa gejala, dan 10 hari gejala ringan ditambah 3 hari dalam keadaan tanpa gejala," jelas Wiku.

Namun, jika perburukan kondisi, demam, batuk, sesak, dengan frekuensi lebih dari 30 kali per menit segera hubungi nomor darurat. Pastikan protokol kesehatan saat memobilisasi ke puskesmas atau RS diterapkan secara ketat menggunakan ambulance milik pemerintah setempat dengan petugas APD lengkap.

"Saya ingatkan masyarakat di Jabodetabek, untuk bisa memanfaatkan layanan dokter gratis dan jasa layanan obat pokok gratis melalui 11 fasilitas telemedicine. Bisa dimanfaatkan setelah melakukan testing di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes," pungkasnya.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ratusan Pasien Covid-19 di RI Tewas Saat Isolasi Mandiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular