
Begini Media Asing Beritakan Soal Ledakan Covid-19 RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan kasus corona (Covid-19) RI menarik perhatian dari Badan Kesehatan Dunia WHO dan media asing. Sejumlah media dari Amerika Serikat (AS) hingga Korea Utara (Korut) menjadikan Indonesia sebagai topik utama.
Bukan cuma lonjakan penularan, namun juga kasus kematian di Indonesia yang tertinggi di Asia Tenggara dan melebihi India.
"Kami telah melihat peningkatan kasus sebesar 44% selama sepekan terakhir dan peningkatan kematian sebesar 71%. Jadi tidak diragukan lagi bahwa Indonesia tengah menghadapi situasi sangat sulit," kata Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, Dr Mike Ryan, dalam konferensi pers 12 Juli 2021.
Sementara itu The New York Times memuat pemberitaan soal lonjakan kasus RI dan mengaitkannya dengan kemungkinan episentrum corona baru di global. Mengutip ahli epidemiologi lokal media asing tersebut menulis bagaimana kasus harian di RI terus mencatat rekor baru.
"Berdasarkan data tiga hari terakhir, saya dapat mengatakan dengan jelas bahwa Indonesia telah menjadi episentrum baru di dunia," tulis New York Times mengutip Dicky Budiman, ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Australia, Rabu (14/7/2021).
Media internasional lain, Reuters, menyoroti dua hal di RI. Yaitu pecahnya rekor penambahan kasus harian dan kurangnya suplai oksigen.
Dalam memberitakan rekor harian, Reuters menyebut rekor terus pecah selama 10 hari terakhir. Catatan hari Selasa misalnya, merupakan kenaikan tujuh kali lipat dibandingkan bulan lalu.
"Satgas Covid-19 mengumumkan 47.899 kasus baru, rekor harian keenam dalam 10 hari terakhir dan naik sekitar tujuh kali lipat dari sebulan lalu, dengan total infeksi sekarang mencapai 2,6 juta," tulis media itu.
Mengenai oksigen, media yang berkantor pusat di Inggris itu juga menuliskan pernyataan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin yang menyebut ada kenaikan signifikan yang saat ini perlu dipenuhi.
"Yang terjadi adalah peningkatan yang signifikan. Yang dulu 400 ton, sekarang menjadi 2.000 ton," lapor media itu mengutip pernyataan Budi Gunadi.
Laporan kekurangan oksigen RI juga dimuat Associated Press (AP) yang berbasis di New York, AS. Dalam pemberitaan itu mereka mengutip pernyataan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengenai kondisi ketersediaan oksigen di kota itu.
"Orang yang panik membeli tabung oksigen padahal belum membutuhkannya," kata Mulyana.
"Itu menyebabkan pasokan oksigen habis," lanjutnya.
Tak hanya dari Barat, media dari Korea Utara (Korut) pun ikut mengabarkan mengenai situasi penanganan Covid-19 di Indonesia. Dalam streaming Youtube pada 9 Juli lalu, media asal negeri Kim Jong Un, Korea Central TV, melaporkan Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus yang tinggi, bahkan menampilkan situasi penumpukan pasien di RSUD Bekasi.
Indonesia sendiri mengalami lonjakan infeksi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Kemarin, Rabu (14/7/2021) Indonesia mencatatkan rekor tertinggi kasus Covid-19 dengan 54 ribu lebih infeksi harian.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak