
Corona RI Meledak, Pabrik-Pabrik 'Disulap' Produksi Oksigen

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan tabung dan gas oksigenĀ terus meningkat seiring dengan merebaknya kasus Covid - 19 di Indonesia. Pemerintah meminta perusahaan yang memiliki kapasitas produksi oksigen supaya dapat mengalokasikan produksinya ke sektor kesehatan.
Hal ini juga sudah diatur pada Instruksi Menteri Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Produk Oksigen Sebagai Komoditas Strategis Industri dalam Masa Covid - 19. Dimana meminta pelaku industri mengalokasikan produksinya untuk kebutuhan sektor kesehatan terutama produk oksigen.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita mengatakan dari aturan itu, pelaku industri merespons cukup baik dimana sudah mengalokasikan produksi gas 100% untuk kepentingan kesehatan, terutama dari industri produsen gas.
"Kita juga melakukan pendekatan ke klien industri penghasil oksigen agar paham suplai oksigen saat ini akan terganggu," jelas Agus dalam Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7/2021).
Agus meminta kepada produsen di luar produsen oksigen untuk mengalihkan produksinya jika memiliki kemampuan. Artinya seperti pabrik petrochemical yang punya fasilitas produksi oksigen diminta untuk memprioritaskan produksi oksigen untuk keperluan medis.
"Untuk perusahaan yang punya kemampuan seperti di perusahaan petrochemical, untuk membantu sektor kesehatan. Kita juga minta perusahaan lain yang bisa mengalihkan untuk kepentingan kesehatan saat ini," katanya.
Sebelumnya, mengutip data Kementerian Kesehatan per 6 Juli 2021, kebutuhan oksigen medis meningkat hingga 2.333 ton per hari. Sementara kapasitas nasional pada angka 1.578 ton per hari. Artinya terdapat defisit sekitar 575 ton per hari.
Makanya upaya kementerian perindustrian untuk mengamankan pasokan oksigen, mulai dengan mencari sumber oksigen tambahan, baik dari peningkatan produksi maupun impor. Paling tidak sampai 6 Juli itu pemerintah sudah bisa mengamankan suplai tambahan sekitar 922 ton oksigen per hari dari impor maupun dalam negeri, sehingga kemampuan pasokan sekitar 2.600 ton per hari.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gercep! Pertamina Group Salurkan Bantuan Oksigen Untuk DIY