
Tolong! RI Terus Cetak Rekor Kasus Baru Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menjadi pusat perhatian dunia dengan pertambahan yang begitu cepat dalam sebulan terakhir. Tercatat ada pertambahan hampir 700 ribu pasien baru Covid-19 dalam 4 pekan terakhir.
Kasus baru harian mencetak 15 rekor baru dalam 30 hari terakhir. Rekor terakhir adalah 47.899 pasien dalam sehari yang tercipta, Selasa (13/7/2021) kemarin.
Sementara kasus aktif selama 30 terakhir selalu menanjak dan tidak pernah menurun sehari pun. Terakhir, kasus aktif Covid-19 menembus 407.709 kasus, bertambah 26.912 kasus hanya dalam sehari. Kasus aktif merupakan pasien Covid-19 yang saat ini masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.
Jumlah kasus aktif di Indonesia semakin mendekati kasus aktif di India, yang berada di kisaran 430 ribu berdasarkan data Worldometer. Indonesia saat ini berada di posisi ke 6 dalam negara dengan kasus aktif terbanyak di dunia.
Kabar buruk berikutnya adalah kasus kematian bertambah 864 orang, sehingga totalnya menjadi 68.219 orang. Ini merupakan kasus kematian Covid-19 yang cukup tinggi di Indonesia dalam sehari.
Namun, di saat kabar buruk terus memberondong, tetap ada kabar baik bahwa kasus kesembuhan bertambah 20.123 orang dalam sehari. Totalnya ada 2,139 juta pasien yang sembuh dari Covid-19.
HALAMAN SELANJUTNYA >> RI Bergerak Jadi Episentrum Covid-19 Dunia
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, ketika di awal pandemi terjadi, ada tiga negara yang berpotensi menjadi episentrum corona dunia karena memiliki penduduk yang padat yakni India, Brasil, dan Indonesia,
"Saat ini dua dari tiga negara itu masih menjadi episentrum dan kasus kematian yang menjadi masalah. Indonesia bukan berarti sudah bebas, tapi malah bisa semakin besar kasusnya karena sinergitas pemerintah dan masyarakat. Dalam situasi harus menghadapi bersama-sama, tidak ada yang lebih dominan," kata Dicky, belum lama ini.
Dia menegaskan prgram pemerintah tidak akan berhasil jika tidak ada peran dari masyarakat, baik untuk 3T dan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, Dicky mengungkapkan anjuran protokol kesehatan harus disertai regulasi yang mendukung.
"Misalnya anjuran membatasi pergerakan masyarakat, tapi malah dipermudah pergerakan jadi kan kontraproduktif. Indonesia kasusnya tidak mirip kaya India memang tidak, hanya sedikit kemungkinannya, tapi kalau tidak ditangani serius bisa saja," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak